Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Permata Uli Asih yang menanam harapan mendapat pekerjaan justru berbuah penipuan.
Pekerjaan tidak pernah ada, uangnya pun sudah melayang Rp 1 juta lebih.
Padahal dalam prosesnya baru masuk tahap interview atau wawancara.
Permata yang telanjur mentransfer sejumlah uang hanya bisa menyesalinya.
Dari keterangan kepolisian, diketahui korban mendapatkan panggilan interview dari perusahaan PT Kobexindo Jakarta. Selanjutnya korban diminta kehadirannya.
Dalam pembicaraan dengan pelaku yang mengaku dari perusahaan tersebut, disebutkan bahwa biaya ditanggung pihak perusahaan. Termasuk biaya keberangkatan menggunakan pesawat.
"Korban kemudian diarahkan memesan tiket ke agen travel yang bagian dari sindikat penipuan tersebut. Korban diminta menstransfer uang Rp 1 juta lebih," terang Kasatreskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bimo Arianto, Jumat (4/3/2016).
Setelah mengirimkan uang tersebut, ternyata jadwal keberangkatan tidak pernah pasti.
Korban kemudian mengklarifikasi dengan pihak maskapai penerbangan terkait jadwal keberangkatan.
"Ternyata jadwal tersebut tidak pernah ada. Artinya korban tidak pernah memesan tiket keberangkatan. Saat itulah korban baru sadar sudah ditipu," ujar Bimo.
Korban masih berusaha menghubungi nomor pihak perusahaan yang menjanjikan pekerjaan. Namun hasilnya nihil. Nomor tersebut tidak lagi aktif.
Permata pun hanya bisa gigit jari.