Laporan Wartawan Pos Kupang, Romualdus Pius
TRIBUNNEWS.COM, ENDE - Bupati Ende, Ir Marsel Petu mengatakan bahwa keberadaan alat kontrasepsi atau KB diciptakan untuk keperluan medis dalam kaitannya dengan keluarga berencana (KB).
Alat-alat tersebut dibuat bukan dengan tujuan untuk memudahkan orang untuk berselingkuh.
Hal tersebut dikatakan Bupati Marsel Petu, saat mencanangkan kampung KB di Desa Ekoae, Kecamatan Wewaria, Kabupaten Ende, Selasa (8/3/2016).
Bupati Marsel mengatakan bahwa di jaman sekarang perencanaan KB telah didukung dengan alat-alat dan juga pengobatan yang moderen namun demikian sarana yang ada hendaknya dipergunakan sesuai dengan peruntukannya bukan malahan menjadi sarana untuk berbuat selingkuh.
Alat-alat KB saat ini memang mudah didapatkan dan dijual secara legal namun demikian hendaknya dipergunakan untuk hal-hal yang legal bukan untuk hal yang illegal seperti melakukan perselingkuhan.
Bupati Marsel mengatakan bahwa perselingkuhan memang hal yang sangat pribadi karena hal tersebut bukan seperti bom yang bisa berbunyi namun demikian kembali ke pribadi masing-masing.
Namun yang pasti bahwa alat KB dibuat bukan untuk melegalkan perselingkuhan.
Bupati Marsel mengatakan program inovasi daerah sebagai local program yang dicanangkan saat ini yakni kampung KB, kampung ramah anak dan kampung ramah perempuan sebenarnya merupakan wujud komitmen pihaknya bersama dengan Wakil Bupati Ende, Drs Djafar Achmad melalui kerjasama antara BKKBS dan tim penggerak PKK juga pemberdayaan perempuan dan bagian Kesra dengan misi pengendalian penduduk, perlindungan anak dan perempuan.
Tema yang diangkat kali ini adalah mewujudkan desa dan kelurahan unggul berwawasan kependudukan sebenanya mengandung maksud perlindungan pada golongan masyarakat yang terpinggirkan atau salah urus karena dianggap lemah dan tidak penting dan sering menjadi korban dan dianggap sebagai beban,ujar Bupati Marsel.
Dikatakan masalah kekerasan dalam rumah tangga maupun pelecehan seksual dan masih banyak lagi yang disinyalir berasal dari salah urus perempuan dan anak termasuk KB untuk pengendalian penduduk.
Acara pencanangan kampung KB ditandai dengan penandatangan prasasti Kampung KB di Desa Ekoae oleh Bupati Ende, Ir Marsel Petu.