Laporan Wartawan Tribun Manado, Ferdinand Ranti
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Dari kampung halamannya di Makassar, TM alias Daeng merantau ke Manado. Gara-gara sulit mendapat kerja, ia nekat mencuri.
TM dikenal sebagai pencuri kelas kakap, sudah banyak tempat ia meninggalkan jejak pidananya. Sampai akhirnya, aksi TM berhasil digagalkan buru sergap Polsek Wenang.
Ia mendapat oleh-oleh timah panas di kaki kanannya karena berusaha kabur saat hendak ditangkap. Karena selama ini petugas berusaha menangkap pria berusia 34 tahun itu selalu gagal.
Petugas menangkap TM di daerah Komo pada Jumat (11/3/2016), sekira Pukul 20.00 Wita. Personel buser Polsek Wenang cekatan menangkap pelaku.
TM tak mampu mengelak saat ditangkap. Petugas kemudian membawa dan memintanya menunjukkan barang hasil curian yang ia jual maupun masih disimpan.
Tak jauh dari lokasi ia ditangkap, meski tangan terborgol, TM mencoba melarikan diri. Tembakan peringatan tak digubrisnya, terpaksa tembakan polisi ketiga mengarah kaki kanannya.
Petugas kemudian membawa pelaku ke Rumah Sakit Bhayangkara agar dokter mengeluarkan anak peluru yang bersarang di kaki kanannya. Ia terpaksa mencuri karena sulit mendapatkan pekerjaan.
Kapolsek Wenang, Kompol Adi Saptya Sudirna, mengatakan berbulan-bulan polisi mengejarnya sampai akhirnya menangkap pelaku.
"Perbuatan pelaku sudah sangat meresahkan warga. Pelaku sering beraksi di kos-kosan. Saat ini pelaku sudah kami amankan bersama satu orang lainnya yang diduga penadah," ujar Adi, Sabtu (12/3/2016).
Polisi masih mengembangkan kasus ini. Tak menutup kemungkinan TM memiliki komplotan yang kerap mencuri barang elektronik milik warga.
Nama TM berkibar di laporan polisi. Selama ini banyak warga mengeluh barang elektronik di rumah mereka hilang dicuri. Sejak Desember 2015 sampai Maret 2016 tercatat ada 10 laporan polisi untuk kasus sama.
Terakhir kali TM beraksi di toko bunga Francis pada Jumat (11/3/2016) pukul 13.00 Wita. Tjan Yohanes (57) pemilik toko meletakkan dua ponsel di meja kasir. Baru sebentar meninggalkan toko, ponselnya sudah raib.