TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Maluku, Ir Said Assagaff menghimbau semua pihak agar tidak menyampaikan pendapat dan komentar yang kontraproduktif terhadap Blok Masela.
Komentar dan pendapat harus komprehensif. Yang terpenting harus menguasai persoalan dan memahami rakyat Maluku.
“Hentikan berbagai kegaduhan yang bersifat kontraproduktif tentang Blok Masela apalagi diperdebatkan di hadapan publik melalui media massa. Marilah menahan diri, jadilah pribadi bijaksana. Berkomentar dan berpendapatlah dengan menggunakan hati nurani dan akal sehat," ungkapnya, Rabu (16/3/2016).
Menurut Said Assagaff, seharusnya tidak perlu terjadi perdebatan tentang opsi pembangunan kilang LNG, terapung atau Floating LNG (FLNG) atau pipa dan kilang onshore untuk Blok Masela.
"Presiden Joko Widodo dan jajarannya telah menerima berbagai masukkan terhadap dua opsi tersebut, tentang plus-minusnya dan kini kita menunggu keputusannya. Kita serahkan keputusan sepenuhnya tentang on shore atau offshore ini kepada Presiden Jokowi dan kami yakin beliau akan memutuskan yang terbaik, secara adil, bijaksana,” paparnya.
Blok Masela juga diharapkan Said Assagaff, agar kelak mampu menyejahterakan seluruh rakyat Maluku dan bukan hanya masyarakat di wilayah Kabupaten Maluku Tenggara Barat saja.
Rakyat Maluku, ungkap Gubernur, sangat bangga memiliki Blok Masela yang memiliki potensi sumber daya alam yang luar biasa dan konon menjadi yang terbesar di dunia.
Potensi alam di wilayah Maluku tersebut merupakan anugerah terindah dari Tuhan sang Pencipta bagi rakyat Maluku.
“Kami sangat mensyukuri keberadaan Blok Masela. Itu hadiah yang diberikan Tuhan untuk kami di Maluku dan Indonesia. Semoga bermanfaat bagi masyarakat Maluku khususnya dan rakyat Indonesia pada umumnya,” urainya.