Sekotak obat itu berisi 60 pil. Cara pemakaiannya diminum dua kali sehari, masing-masing tiga pil.
Di kotak obat selebar telapak tangan orang dewasa itu tertera khasiat obat. Selain untuk membersihkan darah, obat itu juga bisa membersihkan ginjal dan memerlancar pernapasan.
“Banyak yang sudah beli. Orang mau tes PNS, Polisi, TNI, dan pegawai swasta. Semua berhasil, status negatif saat tes narkoba,” kata si wanita tadi.
Tidak jauh dari toko itu, ada toko yang menjual obat untuk orang yang ingin hasil tes narkoba negatif.
Pegawai wanita di toko lain itu menunjukkan kotak hijau. Obat sirup bahan klorofil itu disebutnya efektif untuk membuang racun dan zat-zat narkotika di dalam tubuh.
Harga obat berbentuk sirup itu Rp 150 ribu. Sama seperti pelayan toko sebelumnya, wanita pemilik rambut sebahu ini meyakinkan obat yang dijualnya itu efektif untuk pemakai narkoba yang ingin ikut tes kesehatan.
“Kakak kapan mau tes narkobanya? Kalau seminggu lagi, mulai minum malam ini juga. Sudah banyak yang beli,” pesan dia.
Tribun meminta jaminan pegawai toko bahwa obat tersebut benar-benar mujarab dan tokcer ketika digunakan untuk tes kesehatan.
Pelayan itu memberi saran. Untuk memastikan tubuh sudah bersih bisa dicek dengan tes di rumah sakit dua hari setelah meminum obat ini.
“Lebih baik rugi uang Rp 100 ribu untuk tes narkoba di rumah sakit. Dibandingkan gagal saat tes yang dibutuhkan nanti,” kata dia berusaha meyakinkan.
Anggota Dewan Ikut Konsumsi
Penelusuran Tribun lebih lanjut, toko obat di Jalan Letkol Iskandar juga menyediakan obat untuk pembersih sisa pemakaian sabu dalam tubuh. Tempat ini menyediakan belerang merah yang diminum dengan cara dilarukan dengan air panas.
"Ini pernah dipakai anggota DPRD yang ditangkap atas kasus narkoba beberapa waktu lalu. Ia borong lima botol waktu itu. Hasilnya, tubuh langsung bersih," ujarnya sambil berbisik.
Obat ini dijual seharga Rp 50 ribu per botol. Sebotol sekali pakai dengan cara dilarutkan dengan air panas setengah cangkir. Agar lebih nikmat, bisa ditambah campuran madu.