Namun Jokowi belum memutuskan akan dipakai untuk apa bangunan di lokasi tersebut.
"Mau dijadikan sekolah olahraga, atau mungkin diubah jadi wisma atlet, atau pelatnas atau jadi rusunawa, atau dibiarkan seperti ini saja," kata Jokowi menyebut berbagai alternatif penggunaan bangunan di masa mendatang.
Menurutnya, niat melanjutkan proyek ini adalah untuk menyelamatkan aset negara.
"Yang penting itu penyelamatan aset negara. Kalau dibiarkan berarti akan kehilangan dana anggaran dan aset," ujar Jokowi.
Ia memutuskan melakukan inspeksi mendadak setelah mendapatkan laporan dari Imam Nahrawi.
"Saya ingin lihat langsung kondisi riil, karena ini sudah menghabiskan triliunan uang negara," tambahnya.
Lumut, ilalang dan tembok pondasi yang sudah rusak mudah dijumpai di areal proyek yang menempati lahan seluas 33 hektare itu.
Terlihat baja-baja pondasi gedung yang teronggok di beberapa lantai. Begitu juga kayu-kayu yang sudah lapuk.
Jokowi juga masuk ke gedung lima lantai yang untuk masuknya harus melewati ilalang yang tingginya mencapai dua hingga tiga meter.
Presiden penasaran untuk meninjau satu lagi gedung yang sedikit lebih progresif pembangunannya.
Di gedung ini ada perabotan seperti AC, kasur, lemari untuk mengisi gedung jika sudah dibangun.
Namun sejak lima tahun lalu barang-barang itu dibiarkan ditumpuk di kamar-kamar gedung itu. Beberapa sudah rusak seperti AC meski masih terbungkus. (tribunnews/reynas abdila)