News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kopi Merapi akan Dikembangkan Lagi

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Racikan kopi

Laporan Reporter Tribun Jogja, Angga Purnama

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kabid Perkebunan dan Kehutanan DPPK Sleman, Rofiq Andriyanto mengatakan idealnya produksi kopi mencapai lima sampai delapan kilogram per pohon dalam sekali panen.

Namun lantaran saat ini yang ditanam merupakan tanaman baru, maka produksi belum mencapai standar ideal.

"Selain itu luasan lahan tanam kopi semestinya mencapai 1.000 hektare. Dengan asumsi panen mampu mencukupi permintaan pasar di dalam negeri," kata dia, Selasa (22/3/2016).

Rofiq menambahkan baru setelah produksi ideal dapat dicapai, industri kopi Merapi akan lebih dikembangkan lagi. Termasuk kualitas dan pasar kopi Merapi sendiri.

"Secara kualitas, sudah memenuhi standar. Bahkan bisa dikatakan berstandar ekspor. Namun yang lebih penting adalah menumbuhkan kembali minat petani," ujarnya.

Di sisi lain DPPK Sleman mengembangkan varietas kopi Kartika di lereng Gunung Merapi. Pengembangan varietas kopi jenis arabica itu semakin memperkaya variasi kopi khas Sleman.

Meski demikian, pengembangan kopi varietas baru tersebut masih dalam tahap uji coba. Pasalnya kopi asli dari lereng Merapi sudah sulit ditemukan pasca erupsi.

Pengembangan awal kopi Kartika dilakukan di dua titik, yaitu Kinahrejo, Umbulharjo dan Petung, Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan. Bibit yang dikembangkan sendiri sebanyak 200 batang pohon untuk kedua lahan.

"Varietas baru ini kami nilai sangat cocok untuk meningkatkan kembali minat petani untuk menanam kopi. Dalam waktu yang tergolong singkat, namun hasilnya cukup menjanjikan. Soal produkstivitas, bisa disiasati dengan penggantian tanaman secara berkala," kata dia menjelaskan. (tribunjogja.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini