Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Aksi penipuan bermodus menginformasikan berita hoax alias palsu kembali terjadi di wilayah hukum Kota Pekanbaru.
Korbannya, Hardi yang mengalami kerugian Rp 19 juta.
Hardi transfer uang tersebut ke nomor rekening pelaku setelah dikabari anaknya harus menjalani operasi akibat mengalami cidera disekolahnya.
Tanpa melakukan kroscek terlebih dahulu, korban mengami permintaan pelaku yang mengaku dari pihak rumah sakit itu.
Wakapolresta Pekanbaru AKBP Sugeng Putut Wicaksono menyebutkan, korban ditelepon oleh seseorang yang mengabari bahwa anak korban mengalami cidera dan sudah dibawa kerumah sakit.
Pelaku selanjutnya menyebutkan, akibat luka dari anak korban diperlukan proses operasi.
"Pelaku kemudian meminta korban mengirimkan sejumlah uang. Korban yang panik mengirimkan permintaan pelaku, " ujar Putut, Rabu (23/3/2016).
Setelah mengirimkan uang tersebut, korban baru melakukan kroscek ke pihak sekolah.
Ternyata informasi yang didapatkan anak korban baik-baik saja.
"Korban baru menyadri sudah menjadi korban penipuan. Kasus tersebut dilaporkan ke polisi dan saat ini masih dalam penyelidikan, " pungkas Putut.
Kasus penipuan dengan modus serupa juga dialami Abrar.
Korban mengalami kerugian Rp 20 juta setelah diminta oleh pelaku.
Pelaku mengabari bahwa anak korban terjatuh dari tangga sekolah dan sudah msuk rumah sakit.
Untuk biaya perawatan, korban diharuskan membayar sejumlah uang.
Korban baru menyadari menjadi korban penipuan setelah melakukan konfirmasi ke pihak sekolah yang menyebutkan anak korban dalam kondisi sehat-sehat saja.