Laporan Wartawan TribunSolo.com, Labib Zamani
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Bekas, antik dan menarik. Semuanya dapat dijumpai di Pasar Triwindu, satu dari sekian destinasi wisata di Kota Solo, yang gaungnya sampai mancanegara.
"Pasar Triwindu sudah menjadi lokasi tujuan wisata yang ditetapkan Pemkot Solo," ujar Ketua Paguyuban Pasar Triwindu Solo, Hamid, kepada TribunSolo.com, Jumat (25/3/2016).
Jangan heran saban hari banyak pelancong dari berbagai negara mendatangi Pasar Triwindu untuk mencari barang-barang menarik, entah untuk koleksi, suvenir atau dijual kembali.
Pasar Triwindu sekian destinasi wisata di Kota Solo yang sayang jika dilewatkan begitu saja. Foto diambil pada Jumat (25/3/2016). TRIBUNSOLO.COM/LABIB ZAMANI
"Setiap hari ada beberapa wisatawan mancanegara yang datang ke sini untuk membeli suvenir," terang Hamid.
Mereka tak sekadar membeli satu dua buah barang saja. Bahkan ada bule yang memborong suvenir dalam jumlah banyak. Mereka mengulak untuk dijual kembali di negara asal mereka.
"Biasanya, sebulan sekali mereka datang ke sini untuk membeli dalam jumlah banyak," cerita dia.
Ada Jejak Jokowi
Barang antik memang menggelitik. Setidaknya bagi bule, barang antik menyimpan kenangan. Orang boleh bilang kuno, tapi buktinya bule yang datang ke Pasar Triwindu suka yang antik.
Di pasar ini dijual segala rupa barang antik terutama perabotan rumah tangga. Sebut beberapa di antaranya piring, lampu, cermin, gelas, keris, patung, setrikaan yang semuanya menarik untuk jadi pajangan.
Pasar Triwindu, Solo. TRIBUN JATENG/GALIH PRIATMOJO
Pasar ini sempat berganti nama menjadi Windujenar. Ketika masih menjadi Wali Kota Solo, Joko Widodo, mengembalikan nama Pasar Triwindu, menilik nilai-nilai sejarahnya. Masyarakat selama ini lebih mengenal Pasar Triwindu ketimbang Windujenar.
"Ingin melestaikan pasarnya, dan melestarikan aktivitas yang ada di dalamnya,” ujar Jokowi menerangkan tujuan pengalihan nama Pasar Windujenar menjadi Pasar Triwindu.
Setelah naik menjadi Presiden Republik Indonesia, Jokowi dan keluarga masih suka datang ke Pasar Triwindu. Istri Jokowi, Iriana, misalnya, memborong 22 mangkuk jelang pernikahan putra pertamanya, Gibran Rakabuming Raka dengan Selvi Ananda.
Harga per buah Rp 50 ribu. Jika ditotal, Iriana hanya mengeluarkan uang Rp 1,1 juta untuk 22 buah mangku buatan jadul asal Kota Singkawang, Kalimantan Barat itu.
Sejarah memang sudah mencatat nama Pasar Triwindu. Di samping itu, nama Triwindu sudah tercatat dalam buku panduan bagi wisatawan mancanegara yang melancong ke Solo.
Seorang pembeli menawar barang yang hendak diburunya di Pasar Triwindu, Solo. TRIBUN JATENG/GALIH PRIATMOJO
Di zaman Jokowi, Solo dibangkitkan sebagai sentrum kebudayaan Jawa atau Spirit of Java. Pasar Triwindu mewakili semangat itu karena barang-barang antiknya, bahkan ada yang bekas peninggalan Perang Dunia II.
Pasar Triwindu terletak di depan Pura Mangkunegara atau kawasan Ngarsopura di Jalan Diponegoro. Pengunjung pasar bisa menawar berbagai barang antik.
Di lantai satu pasar ini terdapat barang-barang jadul seperti tersebut di atas. Sementara, di lantai dua mayoritas barang berupa onderdil kendaraan tua.