Laporan wartawan Tribun Batam, Aminnudin
TRIBUNNEWS.COM, BINTAN - Pelajar kelas 2 SMPN 11 Bintan, Muhammad Rois Mubaroq (14) ditemukan tak bernyawa, setelah jatuh ke kubangan bekas tambang bauskit di Tanjung Kruing, Desa Teluk Sasah, Seri Kuala Lobam, Bintan, Kepulauan Riau, Jumat (25/3/2016) pagi, sekitar pukul 07.00 WIB.
Diduga, Rois meninggal dunia akibat tak bisa berenang setelah terperosok di kubangan bersama sepedanya.
Rekan korban, Andre (15) mengatakan, sebelum kejadian tersebut, Rois bersama rekannya meninggalkan perumahan Taman Surya Indah bersama kawannya menuju area bekas galian bauksit sambil bersepeda.
Sesampai di sekitaran kolam, Rois tetap bersepeda dan tak mau bermain air.
Saat sedang asik mutar mutar dengan sepedanya, Rois terperosok bersama sepedanya ke kolam bekas galian.
Begitu melihat hal tersebut, teman-temannya berusaha membantu sambil berteriak meminta tolong. Namun usaha mereka tak menuai hasil.
"Teman teman berteriak-teriak minta tolong, ada juga yang berlari mencari warga meminta bantuan," kata Andre.
Warga di sekitar pun datang dan langsung menceburkan diri ke kolam untuk menolong Rois yang mulai tak tampak di permukaan kolam.
Ibrahim, warga setempat yang turut menolong Rois saat tenggelam menuturkan, dia awalnya tak tahu ada anak anak yang bermain di kubangan bekas galian bauskit.
Pas ada rekan korban mendatanginya meminta tolong dan memberitahu ada rekannya tenggelam, dia pun langsung berlari menuju lokasi.
"Saat tiba di tempat, saya pun cepat-cepat mencari posisinya di air. Enam kali menyelam baru bisa menemukan korban yang sudah berada di dasar, langsung saya angkat tubuhnya ke atas. Waktu kudapatkan dia, tubuhnya tampak sudah kaku, sepertinya sudah meninggal," kata dia.
Korban pun dievakuasi ke RSUD Kepri di Tanjunguban untuk divisum.
Dan setelahnya, jasad korban langsung dibawa ke rumah duka dan di makamkan di TPU Al-Firdaus, jalan Busung, selepas shalat Jumat. (*)