TRIBUNNEWS.COM, GORONTALO - Kampung Keluarga Berencana (KB) memang sudah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada medio Januari lalu di Cirebon hingga saat ini telah mencapai 135 Kampung KB yang tersebar di 27 provinsi.
"Masih ada 220 Kampung KB yang masih dalam proses pembentukannya," kata Kepala BKKBN, Surya Chandra Surapaty saat pencanangan Kampung KB di Kelurahan Dembe I Kec. Kota Barat Kota Gorontalo di Gorontalo belum lama ini.
Kampung KB, kata Surya menjadi inovasi strategis untuk dapat mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) secara utuh di lini lapangan.
"Kampung KB sebagai model miniatur pelaksanaan total Program KKBPK secara utuh yang melibatkan dan bersinergi dengan Kementerian/Lembaga, mitra kerja, stakeholders instansi terkait sesuai dengan kebutuhan dan kondisi wilayah, serta dilaksanakan di tingkatan pemerintahan terendah," katanya.
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengapresiasi Program KKBPK dari BKKBN dan provinsi Gorontalo sudah membentuk enam Kampung KB di enam kabupaten dan kota.
"Tahun ini ditargetkan satu kabupaten terbentuk satu kampung KB, “ katanya.
Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2012 menyebutkan bahwa angka TFR Provinsi Gorontalo sebesar 2,6 anak per wanita usia subur, sama dengan angka nasional.
Walikota Gorontalo Marten Taha menjelaskan alasan pemilihan lokasi Kampung KB di kelurahan Dembe 1 karena kelurahan ini mempunyai angka paling banyak keluarga Pra sejahtera.
“Saya percaya melalui kampung KB maka prioritas KB di Gorontalo mempunyai bobot tinggi. Kita juga menerima Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2016 sebanyak Rp 3,1 miliar. Itu menambah dukungan bagi program KB,” kata Marthen.