News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

‎Statment Mangku Pastika Dinilai Cuma Sensasi

Penulis: I Made Ardhiangga
Editor: Wahid Nurdin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Bali, Made Mangku Pastika.

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR  -  Statment tantangan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika membuat kalangan bereaksi.

Bukan sinis, malah kubu tolak reklamasi menyebut bahwa apa yang dilakukan orang nomor satu di Bali itu sebagai leleucon. Bisa dikatakan juga, bahwa itu merupakan sebuah sensasi saja.

Koordinator ForBALI, Wayan 'Gendo' Suardana, menyatakan, selama ini Gubernur selalu saja mengelak menemui rakyat yang selama hampir 4 tahun intens berdemonstrasi ke Kantor Gubernur Bali.

Adapun juga, berkilah bahwa urusan Reklamasi adalah urusan pusat.

Menariknya, tiba-tiba sekarang Mangku Pastika, menantang rakyat berdebat.

Dengan begitu, ini menjadi gunjingan di kalangan kubu Tolak Reklamasi. Karena, sudah terlalu lama seakan diam, tiba-tiba muncul dan mengatakan hal tersebut.

"Sudah sering kalah, lalu tidak tepat janji menyetop rencana Reklamasi, kok sekarang mengajak rakyat debat. Pakai acara tantang menantang pula," ujarnya, Sabtu (26/3/2016).

Sikap Gubernur Bali, sambungnya, bisa dikatakan adalah kebingungan karena derasnya penolakan terjadi. Terlebih dengan sikap resmi 28 desa adat di Bali, termasuk daerah pesisir yang menolak reklamasi.

Selain itu pula, tudingan Gubernur Bali yang mengatakan pihak yang menolak reklamasi Teluk Benoa tidak pernah hadir dalam PB3AS juga sebagai sebuah kebohongan besar.

"Siapa bilang kami tidak pernah hadir? Kami pernah hadir kok melalui perwakilan kami. Toh juga tidak ada hasil apa pun. Malah yang terjadi Gubernur berkelit reklamasi ini dibawa ke pusat," tegas Gendo.

Bahkan, Gendo menduga statemen Mangku Pastika ini sebagai cara untuk mendongkrak PB3AS yang dibuatnya. Tantangan ini juga disinyalir sebagai langkah untuk mendongkrak PB3AS yang tidak dikehendaki rakyat.

“Selama ini podium PB3AS kan tidak dihiraukan oleh rakyat penolak Reklamasi. Rakyat Bali penolak Reklamasi kan sudah punya panggung atau podium sendiri. Podium berpendapat yang jauh lebih legitimate daripada sekedar podium yang dibuat oleh Gubernur Bali," ‎jelasnya.

"Kami sih malas meladeni tantangan debat dari pihak sudah nyata kalah telak dalam debat-debat resmi. Diajak debat kalah telak kok sekarang nantang lagi, gak lucu ah," imbuhnya.

Malah sebaliknya, Koordinator ForBALI ini menantang Gubernur Bali untuk hadir di podium yang dikehendaki rakyat.

“Rakyat sudah punya podiumnya sendiri, bahkan hampir empat tahun rakyat berjuang di podium rakyat (demonstrasi, Red), toh Gubenur tidak berani hadir. Maka dari itu, Gubernur Hadir saja di demonstrasi rakyat,” tukasnya.‎ 

Gendo menambahkan, ‎bahwa ForBALI menduga kalau tantangan itu juga dalam rangka membentuk opini seolah-olah di Bali masih ada pro dan kontra soal reklamasi.

"Padahal sejatinya rakyat sudah firnal menolak dan tak ada rawar menawar lagi," ujarnya.‎ (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini