Laporan Reporter Tribun Jogja, Khaerur Reza
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Ratusan supir taksi dari 15 perusahaan di DIY datangi Gedung DPRD DIY Jalan Malioboro Yogyakarta Senin (28/3/2016) pagi.
Kedatangan mereka untuk menyampaikan keluhan dan kekhawatirannya akan adanya angkutan umum tidak resmi yang dikhawatirkan akan mematikan usaha mereka.
Koordinator aksi Sutiman mengatakan pihaknya menerima adanya kemajuan teknologi untuk kemajuan bersama tapi tidak setuju apabila teknologi yang ada digunakan secara membabi buta tanpa mengikuti aturan.
Hal itu termasuk juga adanya aplikasi yang beberapa waktu lalu ilegal seperti Grab Car, Uber dan lainnya.
"Dampaknya yang luar biasa, jogja kan kotanya kecil di Jogja sudah ada 1000 taksi, kalau ditambah lagi bisa mati nanti," ujarnya.
"Kalau kita yang sudah puluhan tahun kalau dirusak semacam itu kan sayang," tambahnya.
Karenanya mereka mengharap pemerintah dapat lebih selektif dalam menerima armada baru.
Selain diterima oleh DPRD DIY, audiensi ini juga dihadiri oleh perwakilan Pemda DIY dan pihak kepolisian.