Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembakaran Rumah Tahanan (Rutan) Malabero, Bengkulu, bukanlah aksi spontan. Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Budi Waseso, menyebut pembakaran itu sudah direncanakan oleh napi yang terlibat di dalam jaringan pengedar narkoba.
Kepada wartawan dalam konfrensi persnya di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Senin (28/3/2016), ia mengatakan bahwa pembakaran tersebut adalah upaya napi untuk menghilangkan barang bukti narkoba, serta merupakan pesan bagi napi di lapas lain untuk nelawan.
"Kalo temen-teman tanya kenapa adanya perlawanan, memang mereka melakukan perlawanan, karena sekarang BNN, Polri, TNI dan lain-lain, melakukan kegiatan intensif," ujarnya.
Dari pengungkapan yang dilakukan BNN selama ini, diketahui di berbagai penjara di Indonesia, masih ada napi yang mengendalikan peredaran narkotika. Kata dia, pembakaran rutan di Bengkulu adalah sebuah pesan untuk napi-napi tersebut.
"Untuk contoh para napi-napi lain, untuk perlawanan, ini publikasi mereka terhadap napi-napi lain, karena mereka nonton TV juga," ujarnya.
Namun ia memastikan BNN dan lembaga pemerintah lain yang berkepentingan dalam pemberantasan barang haram tersebut, tidak akan gentar. Justru menurutnya para pengedar bisa merasakan tindakan yang lebih tegas.
"Kita tetap melakukan tindakan tegas, bila perlu kita melakukan dengan senjata api," tegasnya.(*)