Laporan Wartawan Surya, Ahmad Amru Muiz
TRIBUNNEWS.COM, BATU - Wali Kota Batu Eddy Rumpoko dan musikus Ahmad Dhani siap meramaikan bursa Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada 15 Febuari 2017.
Bila tidak ada rintangan dan hambatan, Eddy Rumpoko akan maju bersama Ahmad Dhani melalui gerbang PDI Perjuangan dan Partai Kebangkitan Bangsa.
Dhani di sela kunjungannya ke kantor Wali Kota Batu di Block Office mengatakan, PKB sudah mempercayakan dirinya untuk maju meramaikan Pilkada DKI Jakarta 2017.
Ini setelah namanya sebagai Kader PKB yang juga pengurus GP Anshor dalam penjaringan yang dilakukan internal PKB dinilai bakal mampu menyaingi Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
"Dan untuk bisa memenangkan Pilkada DKI Jakarta satu-satunya nama yang bisa dibawa ya mas Eddy. Dia sukses menjadi pengurus DPP PDI Perjuangan dan juga berpengalaman dalam bidang pemerintahan. Itu sudah terbukti bisa membawa Kota Batu lebih sejahtera dan makmur sekarang ini," kata Dhani.
Dhani tahu diri akan menjadi apa, karena PKB di DPRD DKI hanya memiliki enam kursi sementara PDI Perjuangan di DPRD DKI memiliki 28 kursi. Sehingga Dhani akan duduk sebagai cawagub.
"Kami yakin akan mampu membawa DKI Jakarta lebih baik lagi, kami sudah lama kenal Mas ER, dan kami tahu track record dan sepak terjang beliau. Makanya tinggal PDI Perjuangan saja bagaimana, kalau PKB siap koalisi dengan PDI Perjuangan. Dan untuk posisi cawagub tentu kami oke-oke saja," ucap Dhani.
Dikatakan Dhani, DKI Jakarta sekarang ini butuh pembangunan jiwa, yakni seorang pimpinan yang bisa mengajari seni budaya dan agama.
"Kami sudah lama di Jakarta, yang perlu dibenahi adalah pembangunan mental, pembangunan jiwa, membangun Jakarta yang berbudaya dan mengerti agama," sambung dia.
Sementara Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko mengaku sebagai kader PDI Perjuangan akan mengikuti perintah partai. Diberi perintah maju cagub DKI maka ia akan melaksanakan, dan bila tidak diperintah maka tidak masalah.
"Yang jelas, kami akan patuhi dan jalankan perintah partai sebagai kader PDIP, makanya kami hanya menunggu ada perintah atau tidak. Itu dulu yang penting," tutur Eddy Rumpoko.