Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Aksi jambret yang dilakukan Rajab (20) bersama rekannya I yang masih menjadi boronan dilatarbelakangi kebutuhan pembayaran hutang.
Rajab mengaku memiliki hutang Rp 150 ribu yang harus segera dibayar.
"Saya butuh untuk membayar hutang. Uang hasil jambret yang dibagikan, saya dapat Rp 250 ribu," katanya di Mapolresta Pekanbaru, Rabu (6/4/20216).
Dari peristiwa jambret pada tanggal 16 Maret 2016 lalu itu, korban bernama Ranny Annisa (22) tewas setelah terbentur diaspal akibat didorong saat berusaha mengejar pelaku.
Rajab sendiri baru mengetahui korban yang dijambretnya meninggal sehari setelah beraksi.
"Saya tahunya dari pemberitaan. Saya kalut dan serba salah, " ujarnya.
Rajab mengaku sebelumnya bekerja sebagai mekanik AC disebuah perusahaan otomotif di Pekanbaru.
Namun tamatan SMK ini memutuskan berhenti dari pekerjaan tersebut.
"Keluarga saya orang susah. Jadi saya tidak tahu harus kemana mencari uang mebayar hutang. Ketika diajak menjembret, saya ikuti. Saya kenal dengan abang (tersangka i. Red) sudah lama. Tugas saya hanya mengemudikan sepeda motor. Sedangkan yang merampas tersangka i, " ujarnya.