TRIBUNNEWS.COM, SINGARAJA - Belasan mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) berkumpul di kamar jenazah Rumah Sakit Umum (RSU) Paramasidhi Singaraja, Rabu (6/4/2016) petang.
Mereka menunggui jenazah temannya, Kadek Lot Suarjana (21) asal Desa Karo, Kecamatan Tegalalang, Gianyar yang tewas usai snorkeling di Pantai Puri Bagus, Desa Pemaron, Kawasan Lovina, Buleleng sekitar pukul 17.00 Wita.
Seorang temannya, Wayan Ariana (20) mengatakan, ketika itu korban bersamanya dan seorang teman lainnya, Komang Arka (20) juga mahasiswa semester II Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Undiksha yang sama-sama berasal dari Gianyar memutuskan mengisi waktu sore dengan snorkeling.
Usai menyewa peralatan snorkeling, mereka menuju pantai. Sesampainya di pantai, mereka snorkeling dengan jarak yang agak berjauhan.
Korban ketika itu posisinya yang paling jauh dengan jarak 20 meter dari bibir pantai dengan kedalaman tiga meter.
Saat korban tenggelam, Ariana mengira korban sedang bercanda.
Namun setelah sekian lama, kedua temannya itu menyadari korban benar-benar tenggelam.
Keduanya yang sama-sama tinggal indekos bersama korban di Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Buleleng kemudian meminta tolong orang lain yang berada di sekitar pantai.
"Saya kira awalnya dia bercanda. Tapi memang benar ternyata dia tenggelam, saya coba berenang ke agak dalam di tempatnya tapi dia sudah tenggelam. Saya minta tolong nelayan yang ada di pantai," ungkapnya.
Ia mengatakan, korban pandai dan sering berenang. Bahkan ketiga sahabat ini tergabung dalam Mahasiswa Pecinta Alama (Mapala) Undiksha.
Korban ketika itu diketahui tenggelam 20 menit setelah memulai snorkeling. Diduga ia kecapekan dan kram.
"Kebetulan kan kami habis libur panjang, main-main saja di pantai untuk snorkeling. Kami sudah biasa seperti ini. Mungkin dia lelah," ucapnya.
Seorang nelayan, Putu Mulyawan (53) mengatakan, ketika itu ia baru saja ke pantai untuk melihat sampannya.
Saat di pantai ia dikejutkan dengan kerumunan orang di perairan yang panik dan meminta tolong kepadanya.
Seketika itu ia berusaha menuju perairan menggunakan sampannya untuk menolong korban.
"Sampai di air saya angkat ke sampan. Kakinya saya angkat dan keluar air banyak. Saya lihat nadinya sudah nggak ada," ujarnya.
Ariana mengaku masih tidak percaya ketika nelayan mengatakan temannya itu sudah meninggal dunia.
"Saya lihat denyut nadinya masih ada, kami telepon ambulan," katanya.
Namun ambulan yang ditunggu tidak kunjung tiba.
"Saya putuskan bawa dia ke rumah sakit dengan memboncengnya pakai motor," ucapnya.
Sesampainya di RSU Paramasidhi, korban sempat mendapatkan perawatan intensif dari tim medis. Namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Kapolsek Kota Singaraja, Kompol Nyoman Suarnata mengatakan, polisi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Pihaknya juga memeriksa saksi-saksi begitu mengetahui korban tewas tenggelam.
"Kami sudah lakukan identifikasi begitu mendapatkan laporan. Korban tenggelam waktu snorkeling diduga kelelahan kehabisan napas. Jenazah masih di RS, dan kami sudah menghubungi keluarga bersangkutan," katanya.