Laporan Wartawan Tribun Jateng, Mamdukh Adi Priyanto
TRIBUNNEWS.COM, PATI - Anggota DPRD Pati dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Dedi Lesmana mengatakan pemecatan kader PKS atas pelanggaran yang dilakukan merupakan hal yang biasa.
"Keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) atas pemecatan kader PKS atas pelanggaran yang dilakukan merupakan hal yang biasa, tidak luar biasa. Jadi jangan terlalu dibesar-besarkan," kata anggota DPRD Pati dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Dedi Lesmana saat menanggapi pemecatan anggota Komisi 1 DPR RI dari PKS, M Gamari Sutrisno, Jumat (8/4/2016).
Seperti diketahui, M Gamari Sutrisno merupakan anggota DPR RI dari PKS Dapil Jawa Tengah III yang meliputi empat kabupaten, Kabupaten Blora, Grobogan, Pati, dan Rembang.
Informasi Pergantian Antar Waktu (PAW) Gamari itu disampaikan DPP PKS, Jumat.
Pria kelahiran Blora itu dipecat karena dinilai melakukan pelanggaran syariah.
Dedi Lesmana mengatakan, dalam mekanisme di tubuh PKS sudah sangat rapi dan sangat menjaga kemaslahatan untuk seluruh anggota baik di DPR, DPRD Provinsi maupun DPRD.
Dengan adanya keputusan dari DPP itu, ia percaya sepenuhnya bahwa keputusan tersebut sudah tepat adanya.
"Kami percaya sepenuhnya keputusan yang diampil DPP, karena domain pengawasan anggota DPR RI dari DPP. Keputusan yang diambil insyaallah merupakan keputusan yang sangat ikhtiar," ujar Sekretaris Dewan Syariah Daerah (DSD) Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS Pati itu.
Keputusan pemecatan yang diambil DPP terkait indisipliner seorang anggota itu pun harus dihormati.
Karena anggota sudah mengikrarkan kontrak politik untuk taat dan patuh aturan partai.
Jika melanggar, itu merupakan keputusan dari DPP bagaimana selanjutnya nasib seorang anggota PKS.
"Kami di daerah hanya sami'na wa atho'na. Kami harus menghargai dan menghormati segala keputusan," imbuhnya.
Ia mengakui Gamari Sutrisno sering berkomunikasi dengan semua anggota DPRD fraksi PKS dari empat kabupaten di dapilnya itu termasuk dirinya.
Dedi melakukan komunikasi terakhir dengan Gamari pada bulan yang lalu. Gamari saat itu sedang melakukan reses di Pati.
"Kami sering berkomunikasi baik saat silaturahmi kabupaten maupun provinsi. Selanjutnya, meskipun dia sudah bukan sebagai kader PKS, kami akan terus melakukan hubungan baik. Saya yakin, meskipun tidak di PKS, beliau tetap berdakwah dan mengabdi. Karena berdakwah tidak harus menjabat di satu posisi tertentu," ucap Dedi. (mam)