TRIBUNNEWS.COM, SUBANG - Mantan Bupati Subang Eef Hidayat menilai kabar penangkapan Bupati Subang Ojang Sohandi merupakan jawaban atas semua kritikan dari berbagai pihak selama ini di Kota Nanas tersebut.
"Ini akumulasi dan jawaban dari kritikan-kritikan pada Pemkab Subang selama ini. Dan ini pelajaran bagi semua orang di Subang," kata Eef.
Seperti diketahui, Ojang sebelumnya merupakan seorang ajudan Eef Hidayat yang diangkat jadi wakil bupati saat menjabat periode 2008-2013.
Namun, Eef yang berasal dari PDI Perjuangan tersandung kasus pidana korupsi upah pungut. Kasus itu membuatnya keluar dari PDIP.
Otomatis, Ojang yang menjabat wakil bupati naik jadi bupati. Pada Pilkada 2013, Ojang mencalonkan diri dari PDI Perjuangan bersama Imas Aryumningsih dari Partai Golkar.
Eef mengaku tidak mempermasalahkan lagi terkait hal itu. Meski begitu, ia mengaku masih kesal dengan Ojang.
"Kalau soal politik saya demokratis. Silakan saja. Tapi memang banyak program-program pro rakyat dari saya yang berkelanjutan tapi banyak dicut dan dihilangkan," ujar Eef.
Meski begitu, Eef mengaku prihatin dengan kabar penangkapan Ojang. Apalagi, Ojang harus diamankan KPK yang selama ini dinilainya kredibel dalam menegakkan proses hukum.
"Tapi saya prihatin terjadi seperti ini. Bupati Subang digeledah oleh KPK, lembaga hukum yang kredibel. Ini semua seperti yang saya bilang akumulasi dari kelemahan dan kesalahan Pemkab Subang dalam menata pemerintahan," ujar dia.
Di tengah situasi kegalauan di Subang, Eef berharap Pemkab Subang bisa menjalankan pemerintahan dengan serius. Ia juga berharap KPK menuntaskan kasus ini hingga perkara terang benderang.
"Ini harus jadi pembelajaran besar bagi para PNS di Pemkab Subang dalam menata manajemen pemerintahan," ujar Eef. (men/wly/Tribun Jabar)