Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Tim Teknis pembangunan Gedung Laboratorium Terpadu Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar (UNM) Johny Anwar, mengatakan pembangunan gedung terhambat oleh kurangnya pekerja dan material.
"Kami kekurangan tenaga kerja dan material, itu yang menghambat pembangunan gedung," kata Johny saat ditemui di sela-sela pemeriksaan gedung oleh Ditkrimsus Polda Sulsel, Selasa (12/4/2016).
Johny juga membantah adanya dugaan korupsi pada pembangunan gedung lima lantai ini.
"Tidak ada, kami tidak melanggar aturan, hanya saja memang terlambat karena kekurangan pekerja, dan beberapa material seperti pompa hidrant belum tiba," jelasnya.
Johny menjelaskan bahwa pembangunan gedung saat ini sudah sekitar 79 persen.
"Sekarang pembangunannya sudah sekitar 79 persen. Karena terlambat, kami juga akan mem-black list PT Jasa Bhakti Nusantara selaku kontraktornya," jelasnya.
Pembangunan gedung yang menelan anggaran sebesar Rp 34 miliar ini kini diselidiki oleh Ditkrimsus Polda Sulsel.
Beberapa pejabat UNM juga telah dimintai keterangan termasuk Rektor UNM Prof Arismunandar.