Laporan wartawan Tribun Timur, Darul Amri
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSARĀ - Perang kelompok antar mahasiswa pecah di kampus Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Dipanegara, Jl Perintis Kemerdekaan, kecamatan Tamalanrea, kota Makassar, Selasa (12/4/2016).
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Tamalanrea, Komisaris Polisi (Kompol) I Dewa Agung, mengatakan, dalam perang kelompok antar dua kelompok mahasiswa ini, dua mahasiswa menjadi korban.
"Dua orang memang menjadi korban dalam bentrokan ini. Keduanya adalah mahasiswa Mahadipa, mereka sudah dibawa kerumah sakit wahidin untuk dirawat," kata Burhanuddin.
Kedua mahasiswa yang menjadi korban adalah Edi Purwanto (21) yang mengalami luka pada terkena anak panah pada lengan Kanan dan goresan benda tajam di pipi sebelah kanan dan Abdul Rahim (20), alami luka terkena parang pada kepala bagian belakang dan lecet dibagian punggung sebelah kiri.
Perang kelompok ini pecah antara mahasiswa Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu (Ipmil) Raya dan Mahasiswa Dipanegara Pecinta Alam (Mahadipa) pada pukul 12.00 Wita.
Pantauan tribun timur, tidak berselang lama, kedua kelompok ini bubar dan berlarian setelah tim Reserse Mobile (Resmob) Polrestabes Makassar unit Resmob Jatanras dan Resmob Polsek Tamalanrea tiba di lokasi.
Agung menjelaskan, saat beberapa mobil yang digunakan tim Jatanras dan beberapa anggota dari Polsek Tamalanrea tiba di lokasi, satu kelompok mahasiswa, yakni kelompok mahasiswa Ipmil Raya membubarkan diri.
"Motifnya kami belum mengetahui, tapi dari keterangan saksi dilapangan, kelompok mahasiswa ipmil yang melakukan penyerangan di sekretariat mahadipa," jelas Agung.
Dilokasi kampus, petugas mengamankan barang bukti berupa, sebilah parang panjang, sebilah Samurai, satu ketapel beserta satu buah anak Busur dan sebilah parang berukuran sedang, lalu dibawah ke Mapolsek Tamalanrea.
Agung menambahkan, kasus ini masih sementara dalam penyelidikan Polsek Tamalanrea. (*)