TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Senin (11/4/2016) sekitar pukul 21.00 WIB, Saiful Rizal, seorang pegawai Hotel Widodo yang berada di kawasan Pantai Parangtritis dibuat ketakutan karena mendapati dua mayat di kamar hotel nomor 8.
Penemuan mayat perempuan dewasa dan balita perempuan di hotel yang beralamat di Mancingan XI Rt.6 Rw4 Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Bantul, berawal dari kecurigaan Saiful.
"Pada Senin itu, sejak pagi hingga malam penghuni kamar nomor 8 sama sekali tidak tampak keluar kamar. Hingga akhirnya sekitar jam 21.00 WIB, kami buka dengan kunci cadangan, dan ternyata ibu dan anak tersebut sudah meninggal," ujar Saiful.
Kedua orang tersebut telah menginap beberapa hari di Hotel Widodo dengan seorang pria.
Bahkan ketiga orang ini telah menjadi langganan, dan menurut Saiful mereka telah datang ke hotel tersebut sekitar empat kali.
Kapolres Bantul AKBP Dadiyo mengatakan, berdasarkan keterangan saksi, kedua mayat tersebut dilaporkan telah menginap di Hotel Widodo sejak Rabu (6/4/2016) malam.
Sama seperti keterangan Saiful, perempuan dan bayi yang ditemukan meninggal datang dengan seorang pria.
"Pada Rabu malam itu, mereka bertiga datang menggunakan mobil berpelat nomor H," jelas Kapolres, Selasa (12/4/2016).
Saat menginap di Hotel Widodo, mereka sering keluar. Terakhir masuk hotel setelah bepergian yakni pada malam Minggu. Saat itu mereka tidak menggunakan mobil, melainkan diantar taksi.
Menurut Kapolres, pada Minggu malam beberapa saksi masih rombongan yang diduga satu keluarga ini masih main-main di lingkungan hotel.
Terkait dengan penyebab kematian dua mayat di Hotel Widodo, pihak kepolisian masih menunggu hasil visum dari RSUP dr Sardjito.
"Di dalam kamar tidak ditemukan identitas sama sekali. Kami hanya menemukan dua handphone, itu pun memory card dan sim card nya sudah tidak ada," kata Kapolres.
Selain handphone, di kamar nomor 8 tersebut memang ditemukan botol Baygon dan juga pisau. Tetapi di badan kedua mayat tidak ditemukan bekas luka senjata tajam.
Tersapu Ombak
Senin sore sebelum ditemukannya dua mayat di Hotel Widodo, seorang warga bernama Sukiman (53) melihat sesosok pria yang terapung tersapu ombak di Pantai Parangendok.
Kuat dugaan pria tersebut ada kaitanya dengan penemuan mayat di Hotel Widodo.
"Saat melihat ada orang terapung tersebut saya langsung minta bantuan, dan saya menduga dia sudah tidak selamat," ujar Sukirman.
Karena laporan tersebut, beberapa saat setelah penemuan mayat, Sukirman diminta untuk mencocokkan rekaman video yang memperlihatkan pria yang menginap bersama kedua mayat, dengan orang yang dilihatnya tersapu ombak.
"Orang yang saya lihat di Parangendok cocok dengan yang ada di CCTV hotel," ujar Sukiman.
Sebelum terapung, Sukiman melihat pria yang dijelaskanya memiliki ciri-ciri sedikit tambun, berambut hitam, mengenakan sendal jepit coklat, berkaos putih, terlihat sengaja menuju tengah laut.
Dari kejauhan Sukiman melihat pria tersebut tertawa sendiri dan sesekali membasuh wajahnya. Sekitar lima menit kemudian ombak cukup besar menerjang pria tersebut yang akhirnya membuatnya "ngambang".
"Saya memprediksi orang ini sengaja bunuh diri," tambahnya.
Terkait laporan orang yang diduga bunuh diri ini, Basarnas Yogyakarta mengerahkan sejumlah personelnya di area Pantai Parangendok dan Gesing untuk mencarinya.
Koordinator Basarnas Yogyakarta, Arif Rahman, pihaknya mengerahkan 15 personel.
"Tadi pagi, sejak jam 6 anggota kami sudah berangkat melakukan penyisiran. Setidaknya dalam tiga hari kedepan kami akan melakukan pencarian," ujar Arif. (tribunjogja.com)