Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kementerian Sosial menambah jumlah penerima bantuan sosial (bansos) program keluarga harapan pada 2016.
Penerima bantuan itu berjumlah sekitar 6 juta orang atau lebih besar ketimbang tahun sebelumnya yang hanya mencakup 3,5 juta orang.
Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawangsa, mengatakan, pihaknya menambah penerima bansos masyarakat lansia kurang mampu yang berusia di atas 70 tahun.
Menurutnya, jumlah penerimanya mencapai 125 ribu keluarga sangat miskin (KSM).
"Tahun kemarin kami baru bisa support bansos mereka tiap bulan 200 ribu. Mereka yang mendapatkan bansos lansia itu jumlahnya 29 ribu KSM," ujar Khofifah kepada wartawan usai menghadiri rapat koordinasi program pemberdayaan sosial di Hotel Savoy Homman, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Rabu (13/4/2016).
Khofifah menambahkan, penambahan jumlah penerima bansos PKH juga diberikan masyarakat penyandang disabilitas berat.
Menurutnya, pada 2015 pemerintah hanya memberikan bansos kepada 22 ribu penerima.
Sedangkan tahun ini, katanya, jumlah penerimanya mencapai 163 ribu dengan besaran Rp 300.000 per bulan.
"Mereka pencairannya 4 bulan sekali. Lansia juga. Jadi sekali pencairan Rp 1,2 juta untuk disabilitas berat, untuk lansia Rp 800 ribu. Setahun tiga kali pencairan," ujar Khofifah.
Untuk memperlancar penyaluran bantuan, lanjut Khofifah, pihaknya menyarankan pemerintah Kota/Kabupaten di Indonesia tidak menggabungkan dinas sosial (Dinsos) dengan bidang lain.
Menurutnya, hal itu juga membantu percepatan penanganan kesejahteraan sosial bisa lebih fokus.
Sebab pemerintah pusat memberikan bermacam-macam bansos macam termasuk di dalamnya program subsidi pangan.
Alasan itu yang membuat dinsos harus harus berdiri sendiri agar perannya bisa berjalan optimal dan maksimal.
"Jangan disatu-satuin dengan yang lain karena persoalan sosial ini. Sekarang pemerintah pusat memberikan atensi sangat besar," ujar Khofifah. (cis)