Laporan Tribun Jateng, Ponco Wiyono
TRIBUNNEWS.COM, KENDAL - Martiah (40) belum berencana menebus biaya otopsi dari ketiga jenazah keluarganya, yakni Satriotomo Prayitno alias Yoyok (suami), Marina (anak Martiah), dan Velsia (anak Marina), yang ditemukan tewas di Bantul, DI Yogyakarta, Rabu (13/04/2016) lalu.
Menurut Nuryanto Kepala Dusun Slento, Desa Kaliputih, Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal Jateng, untuk mengetahui hasil penyelidikan tersebut, dibutuhkan dana kurang lebih Rp 7 juta.
"Martiah sedang kesusahan, kemarin bayar ambulans saja pontang-panting ke saudara-saudaranya. Jadi untuk biaya otopsi ini belum diputuskan dibayar kapan," kata Nuryanto, Jumat (15/04/2016).
Meski demikian, pihak keluarga disebut Nuryanto tetap menunggu pengumuman hasil otopsi dari Rumah Sakit Sardjito, DIY.
Martiah sendiri sejak Kamis (14/04/2016) lalu hanya berada di rumah, dan sementara mengambil libur dari pekerjaannya di Semarang.
Sementara Nuryanto selaku kepala dusun ingin agar masalah ini tidak berlarut-larut, karena bisa mempengaruhi nama baik kampungnya.
Sementara itu, pihak Kepolisian Sektor Singorojo juga tidak bisa dimintai keterangan lebih lanjut mengenai hasil otopsi ketiga jenazah.
"Kalau mau lebih jelas silakan hubungi Polsek Kretek, Bantul. Di sini kami cuma mendampingi, bahwa korban adalah warga Singorojo memang benar, kapasitas kami tidak lebih dari itu," ujar Kapolsek AKP Suwarso.
Tiga jenazah tersebut ditemukan di Yogyakarta diduga bunuh diri. Yoyok adalah suami Martiah.
Dia diduga selingkuhi anak tirinya hingga punya bayi bernama Velsia tersebut. Tiga jenazah itu kini dimakamkan di Kendal Jawa Tengah. (*)