News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mujiono Terbangun Dengar Suara Gemuruh, Ternyata Tembok Rumah Rubuh Tertimpa Longsor

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Kampung Nambangan, Kelurahan Rejowinangun Utara, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang, sedang membangun talud dengan karung untuk menahan longsor susulan, Jumat (15/4/2016). Di wilayah tersebut, tebing sepanjang 25 meter dan tinggi 12 meter ambrol.

TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Mujiono (22), warga Kampung Nambangan, Kelurahan Rejowinangun Utara, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang, mengaku kaget saat mendengar suara gemuruh di rumahnya, Jumat (15/4/2016) dini hari.

Suara gemuruh itu ternyata adalah tembok belakang rumahnya yang ambrol karena tertimpa tanah longsor dari tebing sepanjang 25 meter dengan tinggi 12 meter

Kala kejadian itu, Mujiono sedang beristirahat dengan istri dan satu anaknya. Beruntung, mereka selamat dari kejadian ini.

Material tanah longsor ini, hanya menghantam bagian dapur rumah Mujiono.

“Alhamdulilah, saya dan keluarga bisa selamat. Jarak dapur dan kamar kami memang agak jauh. Meskipun, tembok rumah yang belum lama ini saya bangun jebol,” ujarnya, kemarin.

Dia menuturkan, kejadian tanah longsor ini terjadi pada Jumat dini hari. Awalnya, kejadian ini dipicu hujan deras yang terus mengguyur sejak Kamis (14/4) sore.

Kejadian tanah longsor ini pun berlangsung cepat dan menimbun barang-barang yang berada di dapur rumahnya.

Selain menjebol dapur, sebagian bangunan atasnya juga ikut longsor. Sejumlah tanaman hias, hancur tergerus longsor dan menimbun rumahnya.

Dia juga berharap Pemkot setempat segera membangun talud untuk mencegah tebing kembali longsor.

Dia khawatir, selain mengancam rumahnya, longsoran tebing bisa meluas dan juga menggerus. Apalagi diatas tebing itu juga masih berdiri rumah.

Jika tidak segera dilakukan pencegahan rumah di atasnya akan ikut longsor dan kembali menimbun rumah milik nya.

"Karena dulu memang pernah longsor, namun sudah dibangunkan talud. Semoga ada bantuan secepatnya untuk kejadian ini,” paparnya.

Kepala Kelurahan Rejowinangun Utara, Slamet Bambang saat meninjau lokasi longsor mengatakan, Nambangan termasuk wilayah yang rawan tanah longsor.

Hal ini lantaran, kontur tanah yang labil.

Dia menyebutkan, beberapa waktu lalu juga sudah terjadi longsor di daerah berbeda.

Namun masayarakat sudah di berikan informasi dan selalu berjaga- jaga. Dia juga berterimakasih kepada masyarakat yang sudah bergotong royong.

“Masyarakat juga sudah membuat talud buatan dari karung- karung yang disi tanah untuk antisipasi, jika terjadi longsor susulan,” jelasnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini