Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Didesak mahasiswa, Plt Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman memastikan menonjobkan Kepala Biro Humas Setdaprov Riau, Darusman serta Kasatpol PP Riau, Zainal.
Keduanya dinonjobkan dari jabatannya sembari menunggu evaluasi tim investigasi terkait insiden pemukulan terhadap mahasiswa.
Tim itu sendiri muncul langsung dari pernyataan Gubenur setelah mendengarkan aspirasi mahasiswa.
Menurut Gubernur, tim tersebut nantinya mengkaji kesalahan yang dilakukan pejabat Aparat Negeri Sipil (ASN) sesuai dengan undang-undang ASN.
"Sore ini kami langsung bentuk tim. Tim ini nantinya akan mengkaji dan menginvestigasi kesalahan yang dilakukan oknum ASN tersebut, " ujar Gubernur dihadapan mahasiswa.
Mahasiswa juga dilibatkan didalam tim untuk melakukan pengawasan.
Tim Investigasi dan Pengkajian pelanggaran bentukan Pemerintah Provins Riau akan bekerja selama kurun waktu satu minggu.
Dalam rentang waktu berjalan, oknum yang terlibat pemukulan tidak lagi menjabat.
Namun waktu tujuh hari tersebut sempat ditolak mahasiswa.
Desakan mahasiswa, tim harus bekerja secepatnya tanpa mengulur waktu yang dikhawatirkan tidak ada kejelasan.
"Kami minta secepatnya. Jangan banyak beretorika. Pembohongan, " teriak mahasiswa.
Namun, Gubernur kukuh dengan komitmennya untuk meminta mahasiswa bersabar.
"Saya minta pengertiannya. Tim bekerja sesuai prosedur. Karena itu saya juga akan libatkan mahasiswa untuk mengawasinya, " ujar Gubernur.
Aksi demo 2000-an mahasiswa mendapat pengawalan ketat.
Selain 300 personel gabungan Polresta dan Shabara Polda Riau, satu pleton Brimob juga memantau aksi.
Tidak sampai disitu, satu unit mobil water cannon juga parkir disampaing kanan Kantor Gubernur.
Jumlah mahasiswa yang membludak memang menjadi perhatian serius pihak keamanan.
Mulai dari konvoi dari kampus, hingga konsentrasi di Jalan Cut Nyakdien dismaping kantor.
Aksi mahasiswa merupakan kelanjutan dari aksi yang dilakukan kemarin.
Penyulutnya, tiga orang mahasiswa dihajar oleh oknum protokoler gubernur pada saat kegiatan supervisi KPK di Gedung Daerah pada hari Rabu (13/4/2016).
Tiga orang mahasiswa diamankan dan diusir keluar ketika hendak membantangkan spanduk di hadapan Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang serta Plt Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman.
Pengusiran itulah yang kemudian berbuah insiden pemukulan.
Kasus itu sendiri dilaporkan mahasiswa ke Polresta Pekanbaru.
Selain itu, mahasiswa juga mendesak Plt Gubenur Riau memecat Kabiro Humas, Kasatpol PP Riau dan oknum petugas protokoler.