TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sekelompok perempuan cantik yang tergabung dalam Wanita Indonesia Antitembakau (WIAT) Jawa Timur berkeliling di Stasiun Gubeng Surabaya, Kamis (14/4/2016) sore.
Mereka mendekati para calon penumpang untuk diajak berhenti merokok, atau tidak merokok di berbagai fasilitas umum, termasuk Stasiun Gubeng.
Mudahkah kampanye mereka? Jawabannya tidak. Pada sore itu, calon penumpang ada yang menanggapi kampanye para wanita cantik ini dengan sinis, bahkan mencibir.
"Ya begitulah. Tapi kami tak boleh patah arang. Perjuangan mengkampanyekan antimerokok harus kami gelorakan terus. Kalau tidak kita siapa lagi yang mau peduli," kata Arie Soeripan, Ketua Wanita Indonesia Antitembakau (WIAT) Jatim di Stasiun Gubeng, Kamis (14/4/2016).
Ari bersama rekan-rekannya tahu kalau ajakan untuk berhenti merokok itu akan sulit. Meski demikian, mereka tak akan lelah.
"Dan kalau tidak bisa ya sebaiknya merokok lah di tempat yang sudah disediakan. Tempat khusus. Bukan di tempat umum sehingga mengganggu kenyamanan," kata Samanta Bowlin, aktivis antirokok lainnya.
Walau demikian, adapula calon penumpang yang sepakat dengan aksi aktivis anti rokok tersebut.
"Harus ada yang mengajak gerakan antirokok. Perempuan-perempuan itu luar biasa mengajak kebaikan di tempat ramai," ujar Hermawan, salah satu penumpang yang seorang dosen.
Untuk diketahui saja, aktivis perempuan antitembakau pernah melakukan kampanye yang sama di Bandara Juanda.
Mereka menjelaskan bahaya rokok, serta membagikan brosur tentang bahaya merokok. (Nuraini Faiq)