Laporan Wartawan Tribun Jogja, Santo Ari
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Kasus tewasnya simpatisan PPP masih dalam penyelidikan kepolisian. Pelaku yang diduga dua orang masih diburu.
Penyidik Polres Sleman beekrjasama dengan Polda DIY dan Laboratorium Forensik Mabes Polri cabang Semarang menggelar olah tempat kejadian perkara di Jalan Kebonagung, Kronggahan Sleman, Senin (18/4/2016).
Didin Suparianta (19), warga Bolawen, Tlogoadi, Mlati, membonceng temannya yang bernama Taufan.
Saat berkonvoi seusai menghadiri tablig akbar, tiba-tiba dari arah yang berlawanan ada dua orang berboncengan melamparkan benda dan meledak di sela Didin dan Taufa.
Akibat kejadian itu Didin menderita luka serius di leher, sementara Taufan menderita luka di punggung.
Didin tak dapat selamat dari kejadian itu dan meninggal di lokasi kejadian, sementara temannya saat ini mendapat perawatan rumah sakit.
Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY, AKBP Djuhandani, mengatakan kasus ini ditangani penyidik Polres Sleman dan dibantu Polda DIY.
Olah TKP yang dilakukan siang itu dimaksudkan untuk mencari dan mengumpulkan alat bukti yang tertinggal di lokasi kejadian.
Petunjuk yang ditemukan di TKP akan dicocokkan dengan yang ditemukan di tubuh korban.
"Yang melengket di tubuh korban seperti jelaga, batu, serpihan kertas, dan ada pula yang kemungkinan diduga plastik," jelas Djuhandani di lokasi kejadian.
"Apakah yang digunakan untuk melempar semacam mercon bantingan atau dibungkus plastik atau kertas, nantinya ini akan kami kerucutkan dan dijadikan bahan penyelidikan lebih lanjut," imbuh dia.