News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Asik Wefie, Dua Perempuan Tewas Tergulung Ombak, Satu Lelaki Hilang

Editor: Wahid Nurdin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota RAPI Aceh Jaya mengevakuasi jenazah Khairulia Rayali korban disapu gelombang saat selfi ke ruang jenazah di RSUD Teuku Umar, Calang Minggu (17/4/2016).

TRIBUNNEWS.COM, CALANG – Dua wanita, kakak beradik asal Matang Seulimeng, Langsa, Maisya Sriylia Rahmi (25) dan Khairulia Layali (20) ditemukan tewas setelah disapu gelombang saat foto-foto (selfie/sendiri dan wefie/berkelompok) di Pantai Pasie Saka, Kecamatan Sampoiniet, Aceh Jaya, Minggu (17/4/2016).

Seorang korban lainnya, Iswandi (31) asal Glugur Darat I, Kecamatan Medan Timur, Medan, hingga tadi malam masih dalam pencarian. 

Musibah tersebut dilaporkan terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Masyarakat setempat yang mengetahui kejadian itu langsung melakukan pencarian.

Tak lama berselang, Maisya dan Khairulia ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.

Operasi pencarian korban hilang terus berlanjut hingga tadi malam dengan menyisir garis pantai melibatkan tim SAR, TNI, Polri, Panglima Laot, Tagana, relawan RAPI, BPBD, PMI, dan masyarakat setempat.

Namun hingga menjelang pukul 00.00 WIB, Iswandi belum juga ditemukan.

“Belum ditemukan. Sedangkan jasad Maisya dan Khairulia yang sempat disemayamkan di RSUD Teuku Umar Calang sudah dijemput keluarga sekitar pukul 21.30 WIB,” lapor Komandan Satgaskom RAPI Aceh Jaya, Ismail (JZ01QIS) kepada Serambi, tadi malam.

Sebelumnya, Rahmat Hidayat (30), suami dari Maisya Sriylia Rahmi yang ditemui Serambi, Minggu (17/4/2016) sore di RSUD Calang menceritakan, mereka berempat, yaitu dirinya bersama istri dan adik sepupunya, Khairulia serta seorang teman dari Medan, Iswandi datang dari Banda Aceh ke Pasie Saka yang panoramanya dikenal indah.

Setiba di kawasan itu langsung selfie (foto sendiri-sendiri) maupun foto bareng (wefie) di hamparan bebatuan besar di tepian pantai.

Saat mereka sedang wefie di onggokan batu besar, tiba-tiba ombak menerjang dari belakang dan langsung menyeret istri dan adik sepupunya.

Melihat Maisya dan Khairulia terseret gelombang, Iswandi langsung melompat ke laut untuk menyelamatkan mereka.

Namun, pemuda asal Medan itu tak bisa berbuat banyak, malah ikut menghilang.

“Saya tidak bisa berenang sehingga tidak bisa membantu. Makanya Iswandi yang langsung melompat ke laut. Nyatanya, Iswandi pun jadi korban,” cerita Rahmat Hidayat sambil mengusap air mata sedih.

Menurut Rahmat, ia bersama istri, adik sepupu dan satu temannya itu baru pertama kali datang ke Pasie Saka.

Mereka penasaran dengan berita keindahan pantai di Aceh Jaya tersebut. Akan tetapi, rencana mereka untuk bersenang-senag malah berakhir duka.

Kapolres Aceh Jaya, AKBP Riza Yulianto melalui Kapolsek Sampoiniet, Iptu Abdul Hamid mengatakan, masyarakat yang mengetahui musibah itu langsung melakukan pencarian sehingga tak lama kemudian dua dari tiga korban ditemukan tewas.

Kedua jenazah wanita tersebut dievakuasi ke RSUD Teuku Umar, Calang. Tadi malam, sekitar pukul 21.30 WIB, kedua jenazah dijemput oleh pihak keluarga.

Sedangkan untuk korban yang belum ditemukan, menurut Kapolsek Sampoiniet masih terus dilakukan pencarian oleh tim gabungan, termasuk masyarakat.

Nazaruddin, seorang tokoh masyarakat Jeumphek, Kecamatan Sampoiniet, Aceh Jaya kepada Serambi, Minggu (17/4) mengatakan, setiap pengunjung termasuk korban, dilarang mandi dan berdekatan dengan pantai sebab kondisi gelombang masih tinggi.

“Pantai Pasie Saka selalu kita awasi untuk mengantisipasi terjadinya pelanggaran syariat Islam dan juga untuk keamanan pengunjung. Ada 25 pemuda yang rutin mengawasi dan mengingatkan agar menjauh dari titik-titik yang membahayakan,” ujar Nazaruddin sambil berharap agar ke depan setiap pengunjung mematuhi arahan agar terhindar dari hal-hal yang tak diharapkan.(serambi indonesia/c45/nas)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini