Laporan Reporter Tribun Jogja, Khaerur Reza
TRIBUNNEWS.COM PURBALINGGA - Sedikitnya 10.000 karyawati pabrik rambut di sejumlah pabrik di Purbalingga Jawa Tengah akan mengenakan pakaian kebaya pada Kamis (21/4/2016).
Hal ini dilakukan untuk memperingati Hari Kartini dan sebagai upaya membangkitkan semangat RA Kartini dalam memperjuangkan emansipasi wanita.
Kegiatan unik ini rencananya juga akan dicatat dan berusaha memecahkan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Panitia penyelenggara, Drg Hanung Wikantono dalm keterangan yang diterima tribunjogja.com Selasa (19/4/2016) karyawati yang memakai kebaya nantinya akan tetap melaksanakan tugasnya masing-masing, rutinitas pekerjaan tetap jalan dan tanpa mengurangi produktivitasnya.
“Sejumlah manajemen pabrik yang telah menyatakan karyawatinya memakai kebaya antara lain PT Royal Korindah, Indokores Sahabat, Hyup Sung, dan satu pabrik masih menunggu konfirmasi yakni PT Boyang Industrial,” ujarnya.
Hanung menambahkan peringatan hari kartini yang melibatkan karyawati pabrik ini bukan untuk mencari sensasi, namun peringatan ini untuk menanamkan semangat perjuangan RA Kartini yang kini mulai dilupakan kaum wanita.
Peringatan hari Kartini pada tahun ini diharapkannya dapat meresap kepada seluruh kaum wanita di Purbalingga, termasuk para karyawati pabrik rambut yang memproduksi bulu mata palsu dan wig.
“Peringatan hari lahirnya Kartini ini sebagai bentuk penghormatan atas wujud perjuangan kaum perempuan, simbol persamaan gender, dan emansipasi wanita. Kartini ada sebagai pahlawan, bukan dengan tindakan kekerasan, tapi tetap radikal, demi memperjuangkan kebenaran yang dipercayainya,” ujar pria yang menjabat kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Purbalingga.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah raga (Dinbudparpora) Drs Subeno menambahkan, selain kegiatan karyawati pabrik yang mengenakan pakaian kebaya, pada hari Rabu (20/4) ini juga akan diadakan Lomba Memasak Nasi Goreng antar Kepala SKPD dan Forkompinda di Pendapa Dipokusumo Purbalingga, dimana pesertanya ada 70 orang termasuk Bupati Purbalingga Tasdi.
Puncak acara akan dilangsungkan pada Kamis (21/4) berupa upacara peringatan di Alun Alun Purbalingga.
Para peserta akan memakai pakaian nasional kain dan kebaya, selain peserta upacara, para PNS pada hari tersebut juga mengenakan kain kebaya (*)