Laporan Wartawan Tribun Timur Fahrizal Syam
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Ketua Dewan Pendidikan Sulawesi Selatan (Sulsel) Adi Suryadi Culla, berharap tak ada lagi kecurangan yang dilakukan oleh oknum tertentu pada saat Ujian Nasional (UN) tingkat SMP/sederajat yang akian digelar mulai 9 Mei mendatang.
Hal tersebut merujuk pada terungkapnya kasus oknum Kepala Sekolah SMA di Makassar yang berbuat curang dengan membuat kunci jawaban untuk siswanya, saat pelaksanaan UN tingkat SMA beberap waktu lalu.
"Kita berharap tak ada lagi kasus kecurangan yang terulang seperti saat UN SMA yang lalu yang notabene dilakukan oknum Kepala Sekoah," kata Adi, Rabu (27/4/2016).
Ia berpesan kepada seluruh pihak yang terlibat agar dapat melaksanakan ujian nasional dengan jujur, karena kelulusan tak hanya ditentukan oleh nilai UN semata.
"Kelulusan itu bukan hanya nilai UN semata, atetapi kejujuran juga turut menjadi pertimbangan. Kita berharap UN dapat mengubah mental, tidak hanya mengutamakan kelulusan tapi juga indeks kejujuran," ujar dia.
Ia melanjutkan, Kepala Sekolah seharusnya menjadi contoh dan motivator bagi siswanya, bukan malah menjerumuskannya dengan berbuat curang.
"Kepala Sekolah harus memberi motivasi kepada siswa, bukan malah mengambil jalan menyimpang dengan berbuat curang, karena di sini kita juga ingin melihat Indikator integritas," jelas dia.
Sebelumnya dua oknum Kepala Sekolah swasta di Makassar diciduk aparat kepolisian lantaran mengedarkan kunci jawaban saat ujian nasional tingkat SMA beberapa waktu lalu. (*)