News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lima Pembajak Tugboat Ditangkap Polair Polda Kalbar

Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Empat dari lima perompak yang berhasil ditangkap, kini mendekam di tahanan Ditpolair Polda Kalbar. Sementara perompak Syaiful masih menjalani perawatan medis, Rabu (27/4/2016)

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani

TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Personil Polisi Perairan Polda Kalbar berhasil menangkap lima perompak, saat melakukan aksi perompakan terhadap satu kapal tugboat, yang tengah melintas di perairan Sungai Landak, Kecamatan Sungai Ambawang, Selasa (26/4/2016) malam

"Kami tangkap pada saat mereka beraksi di atas kapal, karena pada saat itu anggota Polair menyamar sebagai kru tugboat tersebut. "

"Begitu mereka menggerubuti tugboat tersebut, kami langsung menyergap," ungkap Wadir Polair Polda Kalbar, AKBP A Widihandoko saat ditemui di Mako Ditpolair Polda Kalbar, Jl Khatulistiwa, Pontianak, Rabu (27/4)

Widihandoko menerangkan, adanya penangkapan tersebut, berawal dari pengaduan yang di sampaikan nahkoda Kapal Tugboat Arwana kepada pihaknya.

Nahkoda iniĀ  merasa resah karena kerap dihentikan kapalnya oleh para pembajak, dan kemudian mengambil bahan bakar minyak secara paksa dari kapal yang dinahkodainya.

"Tugboat ini sering kali dipalak, meminta BBM secara paksa, mengancamkan dengan menggunakan senjata tajam. Pengaduannya ke kami pada Senin (25/4)" terangnya

Kelima pembajak tersebut, yakni Syaiful (24), RP, ED, JR dan IH. Dari lima pelaku, empat di antaranya masih dibawah umur.

Para pembajak tak segan-segan mengancam nahkoda maupun anak buah kapal (ABK) dengan senjata tajam yang dibawa saat beraksi

"Otak dari para pelaku ini adalah Syaiful, dia melakukan perlawanan, kemudian kami berikan tembakan peringatan, dia masih berusaha lari," jelasnya

Mungkin karena situasi gelap dan licin, Syaiful lantas hilang keseimbangan, dan akhirnya terjatuh, sehingga dapat ditangkap untuk kemudian dilarikan ke RS Bhayangkara Anton Soedjarwo Polda Kalbar, untuk mendapatkan penanganan medis.

"Syaiful ini memperalat anak-anak ini yang masih dibawah umur, dengan imbalan masing-masing mendapatkan Rp 10 ribu," urainya

Lebih lanjut Widihandoko menegaskan, untuk selanjutnya, dua anak berusia dibawah umur yang ikut ditangkap, akan pihaknya koordinasikan dengan Bapas Pontianak.

"Sampai saat ini, anak-anak ini masih kami jadikan saksi, karena mereka masih anak-anak dan sifatnya diajak, nggak tahu menahu," katanya

Dari penyergapan tersebut, menurut Widihandoko ada tiga pelaku lain yang berhasil melarikan diri. Sehingga, pihaknya kini masih memburu ketiga pelaku ini.

"Hasil pengecekan di lapangan, mereka sudah tidak tingga di kediamannya. Para pelaku sudah diketahui ciri-cirinya," tegasnya

Widihandoko menerangkan, modus yang dilakukan komplotan perompak ini. Oleh karena kapal tugboat berjalan pelan, maka para perompak yang menggunakan speedboat dan perahu bermotor langsung merapat ke tugboat.

"Kemudian mereka memaksa meminta BBM, dan jumlahnya tidak sedikit kalau berulang kali, karena masing-masing diriken bisa berisi 50-an liter. Yang lain kemudian berdatangan lagi," terangnya

Inilah yang meresahkan pelaku usaha yang berada di wilayah perairan Kalbar. Sehingga, begitu pihaknya mendapatkan informasi, langsung merespon cepat.

"Mudah-mudahan, dengan ditangkapnya para pelaku ini, pelaku lain tidak mengulang perbuatan seperti ini," tuturnya

Kapal-kapal yang menjadi incaran para perompak ini, menurutnya kapal berjenis tugboat yang menarik tongkang.

"Karena berjalan pelan, BBM-nya banyak. Pasal yang akan kami kenakan pasal 363. Namun jika nantinya memungkinkan bisa dikenakan pasal 365," sambung Widihandoko

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini