TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - āBerbeda dengan tahun lalu, International Tour de Banyu Ijen (ITdBI), tahun ini digelar Cycling for All sehari sebelum penyelenggaraan di pantai Boom hingga Taman Blambangan, 10 Mei 2016.
Pembalap internasional, Bupati, dan komunitas sepeda Banyuwangi akan bersepeda bersama dalam Cycling for All dari Pantai Boom hingga Taman Blambangan, 10 Mei mendatang.
Cycling for All merupakan acara sebelum perhelatan InternationalĀ Tour de Banyu Ijen (ITdBI) yang akan diselenggarakan 11 hingga 14 Mei 2016.
Dalam rangkaian acara tersebut, mereka akan melepas seratus penyu tukik ke laut di Pantai Boom.
"Pebalap akan kami ajak untuk melestarikan alam, dengan melepas penyu tukik ke laut," kata Dwi Marhen, Kepala Bidang Olahraga Dispora Banyuwangi, Rabu (27/4/2016).
Setelah itu, sehari setelah ITdBI, pada 15 Mei, pebalap akan city tour mengelilingi destinasi wisata di Banyuwangi.
Baru keeseokan harinya, pebalap akan berangkat ke Flores, untuk mengikuti Tour de Flores.
ITdBI yang sudah masuk agenda rutin (calendar of event) Persatuan Balap Sepeda Internasional Internasional (Union Cycliste Internationale/UCI), ini akan diikuti para pebalap dari 28 negara, seperti Spanyol, Italia, San Marino, Uni Emirat Arab, Kenya, Jepang, Australia, Thailand, Malaysia, Filipina, Singapura, Korea, Cina, Laos, dan Indonesia.
Pebalap-pebalap kenamaan seperti, juara bertahan Peter Pouly (Singha Infinate Singapura), Jeremy Cameron (Swiss Wellness Australia), Benjamin Prades (Team Ukyo/Spanyol), Jai Crawford (Kinan Cycling team/Australia), Jang Sunjae (IX-IBSS/Korea Selatan), Jason Christie (Kenyan Downunder/New Zealand), Jay Dutton (Stgeorge Merida/Australia), Anuar Manan (Trengganu Cycling Team/Malaysia). Terdapat 20 tim yang terdiri atas 15 tim luar negeri (termasuk continental team) dan 5 tim dalam negeri, yang turut serta.
Menurut Marhen sebenarnya terdapat 42 tim luar negeri yang berminat untuk mengikuti ITdBI tahun ini. Namun panitia membatasi hanya 20 tim saja.
Sehingga UCI memilih tim-tim terbaik secara peringkat untuk berlaga di ITdBI.
"Akhirnya kami seleksi berdasarkan peringkat. Kami tidak bisa menampung seluruh tim yang ingin ikut serta," kata Marhen.(Surya/Haorrahman Dwi Saputra)