TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Polemik Pato Sayyaf membawa korban. Sekolah tempat bocah yang memiliki IQ 136 itu, SD Multilingual Anak Shaleh (MAS), kini dibekukan Dinas Pendidikan (Dindik) Sidoarjo.
Kepala Dindik Sidoarjo, Mustain Baladan, menyatakan keputusan pembekuan SD MAS ditetapkan hari ini, Rabu (27/4/2016), dan efektif berlaku per Kamis (28/4/2016).
"Pertimbangan kami sudah bulat, menghentikan kegiatan belajar-mengajar (KBM) di sekolah tersebut," kata Mustain usai Rapat Musrenbang di Pendopo Delta Wibawa kepada awak media.
Mustain menerangkan Yayasan SD MAS tak lagi diperkenankan menerima siswa baru untuk tahun ajaran mendatang. Namun, untuk siswa yang masih menempuh pendidikan tetap dipersilakan belajar di SD tersebut.
Hanya saja, siswa kelas VI yang akan menempuih Ujian Nasional (Unas) tahun ajaran berikutnya akan ikut di sekolah lain.
"Kalau pun wali murid ingin memindahkan sebelum Unas, akan kami dampingi," ucap Mustain.
Mustain menyatakan SD MAS tidak memenuhi syarat sekolah layak bagi siswa. Ruang kelas yang sempit dan berdesak-desakan, belum lagi persyaratan administrasi yang tak dapat dipenuhi.
"Agar tak terjadi lagi polemik ke depannya, kami putuskan hal itu," ujarnya.