Laporan Wartawan Surya, Hanif Manshuri
TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN – Lukman Harianto (17), pemuda asal Desa Kuwurejo, Kecamatan Bluluk, babak belur dikeroyok pemuda desa atas suruhan orangtua pacarnya.
Korban dianiaya saat perjalanan pulang bersama pacaranya, Ana Yusefa (15), usai pengajian di Desa Sumberbanjar, Kecamatan Bluluk, Lamongan, Senin (25/4) pukul 22.00 WIB.
Akibat dikeroyok para pemuda desa, korban mengalami luka memar di tubuhnya.
Pemuda desa itu disuruh orangtua Ana karena tak merestui hubungannya dengan Lukman. Informasi tersebut terkuak berkat laporan korban ke polisi.
Mulanya, Lukman mengajak Ana untuk mendatangi pengajian. Usai acara, Ana membonceng korban untuk pulang ke rumahnya. Di pertigaan Desa Kuwurejo, korban diadang tiga pemuda yang memaksa Lukman menghentikan laju motornya.
Satu di antara orang yang mengadang Lukman adalah orangtua Ana. Akhirnya, Ana diajak pulang pamannya menggunakan motor.
Setelah Ana dan pamannya pergi dari lokasi, seorang teman orangtua Ana menampar korban hingga empat kali. “Bapaknya pacar saya juga menampar saya satu kali,” ujar korban kepada Surya.
Orangtua Ana kemudian membawa Lukman diapit seorang pria ke Dusun Serut, Desa Sukorame. Selama perjalanan, pria yang duduk paling belakang terus menampari Lukman.
Ketika tiba di Dusun Serut, ada sejumlah pemuda yang langsung melempari korban menggunakan batu tepat mengenai dahi dan kepalanya hingga benjol.
Untungnya Kepala Dusun Serut, Darto, berhasil menyelamatkan Lukman dan membawanya ke rumah. Setelah kondisi aman, Darto mengantarkan Lukman ke rumahnya di Desa Kuwurejo, Kecamatan Bluluk.