Saking sukanya membaca, dia tak melepaskan dari buku ketika masuk ke WC, seperti kata pepatah Arab, "Buku merupakan sebaik-baiknya teman di mana pun berada."
"Buku saya ada di mana-mana, di kamar hingga WC," cerita dia.
Kesukaan pada buku rupanya membuatnya fokus pada novel-novel berbau horor. Dia mengoleksi novel horor dari pengarang lokal.
Contohnya buku karangan Ruby Astari yakni Reva's Tale, Days of Terror karangan Ruwi Meita, hingga Death File 666 dan Death Case 666 karangan Rudiyant. Saat ini ada ratusan novel horor yang dimiliki.
"Ada keasyikan tersendiri ketika membaca buku horor. Saya suka karena menilai bahwa hantu itu ada, tapi jangan pernah takut dengannya. Bahkan saya melihat hantu itu ada dalam hati ketika manusia berbuat jahat," papar Diena.
Kesukaan pada dunia baca buku ini turut membuka pikirannya pada dunia pendidikan. Dia lalu membuka PAUD Mutiara Hati sekaligus Taman Bacaan sejak 2006 lalu.
Sebagian koleksi buku yang dimilikinya kemudian dimanfaatkan murid-murid PAUD. Namun tak semua koleksi bacaan yang jumlahnya lebih dari seribu buku itu didistribusi ke PAUD dan Taman Bacaan.
"Yang jadi koleksi di Taman Bacaan memang komik dan majalah dan cerita untuk anak. Sedangkan novel horor, masih jadi koleksi pribadi di rumah," tutur dia.
Tak hanya dimanfaatkan untuk belajar dan mengembangkan budaya membaca di PAUD yang dimilikinya. Dia pun punya obsesi yang ingin diwujudkan, yakni membuka cafe book, harapannya semua orang bisa membacanya.
"Saya tak ingin orang hanya makan minum saja, tapi juga membaca. Buku adalah jendela dunia," sambung Diena.