Laporan Wartawan Surya, Sudharma Adi
TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO - Jalur ganda kereta api Surabaya-Madiun, Jawa Timur, bakal dibangun bertahap dan mulai digarap pada akhir 2016.
Kepala Stasiun Mojokerto, Wahyudi Cahyadi, menjelaskan pembangunan jalur ganda bagian tengah merupakan usulan Pemprov Jawa Timur dan sudah disetujui Kementerian Perhubungan.
"Proses pembangunan rel double track dilakukan secara bertahap," ujar Wahyudi kepada Surya, Jumat (6/5/2016).
Ia menjelaskan jalur ganda Surabaya-Madiun kemungkinan besar akan terhubung dengan jalur ganda lintas selatan antara Madiun-Kedungbanteng.
Usai menggarap jalur ganda lintas selatan yang diperkirakan tuntas pertengahan tahun ini, proses penggarapan Surabaya-Madiun akan berlanjut.
"Semuanya dilakukan bertahap. Untuk jalur rel Kertosono-Mojokerto sepanjang 40 kilometer kemungkinan besar digarap akhir tahun ini," tambah dia.
Dengan mulai menggarap pada akhir tahun ini, maka keseluruhan jalur ganda bagian tengah bakal mulai dioperasikan pada 2018 mendatang.
Sedangkan untuk persiapan sebelum jalur Kertosono-Mojokerto digarap, PT KAI sedang mendata berapa banyak bangunan yang berdiri di area rel terutama sepanjang Mojokerto.
"Sesuai aturan, maka 15 meter dari rel harus bebas dari bangunan. Jika ada bangunan di sepanjang rel kereta maka harus ditertibkan. Kami akan segera mendapatkan data berapa bangunan yang harus dibebaskan untuk pembangunan double track ini," papar Wahyudi.
Kemenhub telah menyetujui pembangunan jalur ganda jalur tengah dari Surabaya sampai Madiun.
Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan, pembangunan jalur ganda penting dilakukan bagi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan ekonomi Indonesia, khususnya Jatim.
"Jatim adalah pusat aktivitas ekonomi provinsi-provinsi di Indonesia bagian timur, sehingga kelancaran arus transportasi menjadi syarat mutlak,” ujar Soekarwo beberapa waktu lalu.
Kemenhub telah menganggarkan pembangunan jalur ganda sebesar Rp 1,25 triliun, rinciannya untuk membangun jalur ganda kereta api lintas selatan antara Madiun-Kedungbanteng Rp 75,54 miliar, Jombang-Wonokromo Rp 15 miliar, dan Jombang-Madiun sebesar Rp 590,77 miliar.
Ditargetkan, pada 2018 atau 2019 seluruh jalur ganda baik lintas selatan dan tengah sudah dapat beroperasi.
Pembangunan jalur ganda sebenarnya telah dilakukan sejak 2014, dimulai dari Solo menuju Ngawi, sedangkan jalur ganda lintas utara Surabaya-Jakarta saat ini sudah beroperasi.