Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Hari kedua setelah insiden banjir bandang di objek wisata air terjun Dua Warna, Desa Sirugun, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, ratusan keluarga korban kembali mendatangi Rumah Sakit Bhayangkara Medan, Selasa (17/5/2016).
Setibanya di rumah sakit, sejumlah keluarga korban yang belum menemukan keluarganya menangis meraung-raung di dekat posko dan depan pintu masuk rumah sakit.
Dari pantauan Tribun Medan (Tribunnews.com Network), mereka yang datang membawa sejumlah map berisikan data diri para korban. Keluarga korban berharap, anak-anak mereka bisa lekas ditemukan.
"Tadi saya menyerahkan data tambahan. Mudah-mudahan bisa lekas dibawa pulang anak saya," kata Chairani Rohani, orangtua dari M Iqbal, Selasa (17/5/2016) di depan kamar jenazah RS Bhayangkara.
Chairani mengatakan, setelah menyerahkan dokumen penting terkait identitas anaknya, petugas DVI (Disaster Victim Identification) langsung membawa data itu ke kamar jenazah.
Saat ini, kata Chairani, data tersebut masih dicocokkan dengan jenazah yang ada di dalam kamar jenazah.
"Mudah-mudahan lancar. Saya mau bawa anak saya pulang ke rumah," kata wanita paruh baya ini sembari duduk di depan kamar jenazah.
Pantauan Tribun, di tiap sudut RS Bhayangkara sejumlah keluarga korban duduk di lantai rumah sakit. Bahkan ada pula yang sempat bermalam di rumah sakit menanti kabar dari petugas identifikasi.
Hingga saat ini, posko pengaduan orang hilang juga dipenuhi kerabat dan keluarga korban banjir bandang. Kebanyakan dari mereka merupakan mahasiswa kebidanan. (ray/tribun-medan.com)