Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG- Anggota Komisi D DPRD Kota Semarang, Diah Ratna Harimurti, mengatakan saat ini kondisi psikologis anak anak SD di Kebonharjo pasca penggusuran tertekan.
Mereka trauma melihat rumahnya dibongkar paksa oleh PT KAI. Terlebih menurut wanita yang akrab disapa Detty itu, saat pembongkaran yang berujung bentrokan antara warga dan polisi, anak anak SD di Kebonharjo sedang ujian.
"Mereka trauma, lihat rumahnya dibongkar saat mereka sedang ujian. Apalagi bentrokan terjadi di depan mata mereka," kata Detty kepada Tribun Jateng, Rabu (25/5/2016) malam.
Menurut Detty, anak anak kecil di Kebonharjo saat ini takut ketika melihat polisi.
Bahkan, menurutnya, banyak anak anak SD bertanya kepadanya tentang kebaikan polisi.
"Sampai ada yang bertanya ke saya, bu, polisi itu sebenarnya baik atau jahat," katanya.
Detty mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengusahakan agar ujian kenaikan kelas siswa SD di Kebonharjo menemui kejelasan tempat.
"Senin besok itu anak anak SD ujian kenaikan kelas, jangan sampai mereka ujian dan ada penertiban. Yang lalu saja mereka sudah trauma," katanya.
Menurutnya, pihaknya akan mengusahakan anak anak SD yang akan ujian kenaikan kelas diberikan tempat ujian di SD sekitar Rusunawa Kudu.
"Kami koordinasi dengan dinas pendidikan, saya meminta agar diberikan tempat di SD sekitar Rusunawa Kudu agar anak anak bisa mengikuti ujian," katanya.