Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Setelah menjalani operasi amputasi pada kedua kakinya, korban erupsi gunung Sinabung, Cahaya beru Tarigan (43) kini masih dirawat di ruang ICU RSUP Adam Malik Medan.
Namun, setelah dioperasi, Cahaya beru Tarigan tidak lagi menggunakan alat bantu pernafasan (ventilator).
"Alat ventilatornya sudah dilepas. Meski begitu, alat tersebut tetap di standby kan bagi korban," ungkap Humas RSUP Adam Malik, Sairi Saragih, Rabu (25/5/2016) siang.
Bila sewaktu-waktu alat pernafasan itu dibutuhkan, maka Cahaya beru Tarigan akan memakainya lagi.
Sampai sejauh ini, kondisi Cahaya beru Tarigan pascaoperasi amputasi mulai membaik.
"Untuk korban lainnya (Cahaya Meliala Sembiring), tetap menggunakan ventilator. Hanya saja, luka bakarnya kan tidak begitu parah," ujar Sairi.
Khusus untuk Cahaya Meliala Sembiring (75), pihak rumah sakit saat ini tinggal membersihkan sisa luka bakarnya saja.
Mudah-mudahan, dalam waktu dekat ini baik Sembiring maupun Tarigan bisa pulih kembali.
Dalam kasus ini, kedua korban terkena erupsi saat kembali ke kampungnya di Desa Gamber, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo lantaran ingin berladang.
Mereka nekat mengurus ladang lantaran sudah tidak memiliki uang guna keperluan sehari-hari.(*)