Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Sidang kerusuhan Lapas Kelas II A Kerobokan Denpasar Bali digelar, Selasa (31/5/2016) sore hari.
Sidang menghadirkan seorang saksi yang turut menjadi korban pemukulan kerusuhan Lapas.
Saksi itu ialah Putu Diaskara alias Putu Semal yang dihadirkan di Ruang Sidang Cakra PN Denpasar Bali.
Putu Semal menguraikan kejadian kerusuhan di dalam Lapas. Dalam kejadian itu, ia terkena injakan di kepala dan badannya mengalami memar. Ia pun mengalami beberapa pukulan.
"Saya tidak tahu masalahnya apa. Saya tidak ingat betul bagaimana kejadiannya. Saya cuma ingat terkena pukulan dan jatuh kemudian diinjak," aku Putu Semal, Selasa (31/5/2016).
Putu Semal mengaku, apabila suasana Lapas sebelum kejadian nampak damai dan tenang-tenang saja. Tidak ada gelagat atau gejolak seperti ada perkelahian atau dendam sebelumnya.
"Masalah, saya tidak ada masalah sama mereka. Makanya saya juga ingin tanya, apa dasarnya sampai saya dikeroyok hingga ada yang meninggal dan luka-luka," ungkapnya.
Ia menandaskan, jika memang waktu berjalan sebelum ada pengeroyokan itu, ia santai saja dan merasa tidak ada masalah. Sehingga, tidak menganggap akan ada kerusuhan tersebut.
"Kalau tahu mereka akan mengeroyok atau ada masalah, pasti saya dan teman-teman tidak akan berjalan hanya dengan sedikit orang. Atau tidak dengan tangan kosong," imbuhnya.
Jadi ketika berjalan dengan sedikit orang itu, ia mendapat pukulan bertubi-tubi. Hingga akan melarikan diri pun masih terkena pukulan gerombolan tersebut.
"Jadi saya terkena pukul dari belakang, saat sempoyongan dan akan berlari kembali saya berlari ke arah gerombolan lagi, dan terkena pukul. Saya tidak ingat apakah empat orang ini. Saya tahu hanya dari rekaman CCTV," tandasnya.(*)