Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Penyidik Polres Lamongan akhirnya berhasil menemukan identitas jasad wanita yang ditemukan tewas telanjang bulat di anak sungai Brengkok Kecamatan Brondong, Jumat (3/6/2019).
Bahkan wanita malang asal Grobogan Jawa Tengah bernama Sri Murni (35) itu telah diambil keluarganya dari kamar mayat RSUD dr Soegiri, Rabu (8/6/2016) pagi tadi.
Tiga anggota keluarga, termasuk suami korban turut mengambil jasad korban.
Korban diyakini sebagai anggota keluarganya, selain dikenali dari visual yang didokumentasi penyidik saat kali pertama ditemukan di TKP yang dibandingkan dengan dokumen visual (foto, red) yang dimiliki suami Sri Murni.
"Selain itu diketahui dari giwang emas yang dipakai korban,"ungkap Paur Subbag Humas, Ipda Raksan kepada Surya, (8/6/2016).
Tapi identitas korban ini kali pertama diketahui setelah hampir empat hari polisi berusia maksimal melacak melalui kemampuan IT yang dipunyai polisi, sampai akhirnya mengerucut ketemu nama korban, Sri Murni warga Grobogan Jateng.
Meski jasad korban sudah diambil keluarganya, polisi juga masih menurunkan tim opsnal ke Grobogan untuk mencari data administrasi kependudukan di Grobokan Jateng.
"Kalau diperlukan dikakukan tes DNA. Itu untuk menjaga segala kemungkinan,"ungkap Raksan kepada Surya (TRIBUNnews.com Network).
Terungkap dari penjelasan keluarga korban menyebutkan, bahwa wanita itu bekerja sebagai sales barang - barang elektronik untuk wilayah Tuban, Bojonegoro dan Lamongan.
Melihat bukti di lapangan saat pertama ditemukan dengan hasil otopsi Senin (6/6/2016) sore memang ditemukan ada bekas tindak kekerasan.
Apalagi saat itu korban ditemukan dalam kondisi telanjang bulat yang berarti ada pihak lain yang melakukannya.
Penyidik optimis bisa menemukan jejak pelaku yang diduga membunuh wanita yang belum karuniai anak ini.
Sri Murni ini, adalah wanita yang tergolong perempuan yang intens melakukan perawatan tubuh, termasuk perawatan alis, gigi dan kukunya.
Kukunya masih kelihatan ada ukiran dan lukisan. Alis kerikan dan perawatan gigi.