Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Parah. Sampah yang terus membludak di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Kecamatan Sukajadi Pekanbaru sudah memakan seluruh ruas jalan Rajawali.
Tumpukan sampah kian melebar hingga menyisakan bahu jalan tanah saja.
Kondisi itu menjadikan kendaraan harus antri untuk bisa lewat.
Tidak hanya itu, dalam kondisi macet, pengendara dipaksa mencium bau busuk dari sampah-sampah yang sebagian besar dihinggap lalat.
"Ini sudah parah. Sampahnya sudah tidak terkendali. Baunya sangat menyengat," ujar Andi, salah seorang pengendara sepeda motor yang ditemui Tribunpekanbaru.com di lokasi, Rabu (8/6/2016)
Dari pantauan Tribun, tumpukan sampah yang terus menggunung sejak dua pekan terakhir di TPS Sukajadi ini dikhawatirkan bisa saja menutup akses Jalan Rajawali.
Sebab, diperkirakan tambahan sampah produksi rumah tangga akan terus masuk ke TPS.
Kondisi sampah yang terus membludak disebabkan tidak beroperasinya kendaraan-kendraan pengangkut sampah dari pihak kontraktor PT Multi Inti Guna (MIG).
Kondisi itu menjadikan Pemerintah Kota Pekanbaru marah.
Walikota Pekanbaru, Firdaus MT pun mengadakan pertemuan dengan PT MIG.
Hasilnya, Pemko meminta PT MIG segera menyelesaikan pengangkutan sampah-sampah.
Jadi Ladang Pemulung
Menggunungnya sampah di TPS Jalan Rajawali, justru menjadi lahan bagi para pemulung.
Beberapa pemulung lengkap dengan atribut penutup kepala, sarung tangan serta peralatan seperti pisau sibuk membongkar bungkusan plastik.
Yang dicari tentu saja barang-barang yang bia untuk dijual.
"Jadi banyak begini sampahnya. Ya, makin banyaklah yang bisa didapatkan," ujar salah seorang pemulung.
Pada umumnya mereka yang mengais-ngais sampah tersebut didominasi ibu-ibu.
Sedangkan yang lelaki sibuk memisahkan sisa makanan seperti nasi dan lauk untuk dijadikan pakan hewan seperti bebek.
Bau busuk yang menyeruak dari tumpukan sampah sama sekali tidak mengganggu hidung mereka. (*)