TRIBUNNEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Lhokseumawe, sekitar dua minggu lalu kembali menemukan seorang warga yang terjangkit Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Temuan ini merupakan yang pertama dalam tahun 2016 sehingga sampai saat ini penderita HIV/AIDS di kota ini berjumlah 24 orang, dan yang sudah meninggal 10 orang.
Berdasarkan data Dinkes Lhokseumawe, kasus HIV/Aids di Lhokseumawe ditemukan 2008 yakni satu orang, 2009 dua kasus, 2011 satu kasus, 2012 sebanyak 10 kasus, 2013 lima kasus, 2014 enam kasus, dan 2015 delapan kasus. Sedangkan tahun 2016 baru ditemukan satu kasus.
Kabid Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Lhokseumawe, dr Helizar, menyebutkan, kasus terbaru ditemukan saat warga itu sakit dan berobat ke Rumah Sakit Umum Cut Meutia (RSUCM) Aceh Utara.
“Dalam pemeriksaan diketahui dia sudah terjangkit HIV. Karena warga Lhokseumawe, maka dikembalikan ke kami,” ulasnya.
Dengan temuan itu, Helizar kembali mengimbau masyarakat yang selama ini merasa pernah melakukan perbuatan yang rentan terjangkit virus mematikan itu, seperti suntik narkoba, hubungan intim bukan dengan istri atau suami, bisa segera melakukan pemeriksaan di voluntary counseling and testing (VCT) di Puskesmas Muara Dua, Puskemas Muara Satu, dan Rumah sakit Kesrem.
Pemeriksaannya gratis, dan bila dalam pemeriksaan dinyatakan positif terjangkit, identitas pasien pasti dirahasiakan.
“Pemeriksaan sedini mungkin sangatlah bagus. Karena bila diketahi masih pada tahap HIV, ada obat yang bisa menahan penyebaran virus. Tapi bila sudah masuk tahap Aids, peluang untuk bertahan hidup makin kecil,” pungkas Helizar.
Kadinkes Aceh Utara dr Makhrozal menyebutkan, jumlah kasus HIV di Aceh Utara pada akhir 2015 sebanyak 54 kasus.
Sampai sekarang, pihaknya belum menemukan kasus baru.
Penderita HIV di Aceh Utara sampai saat ini masih terus berobat, tiga diantaranya berobat rutin ke Medan. Sedangkan yang lain berobat di RSUCM dengan pelayanan gratis.