TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Puluhan warga Desa Roomo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, dievakuasi ke rumah sakit Petrokimia Gresik (RSPG), Sabtu (25/6/2016).
"Tadi sore sekitar jam lima. Tiba-tiba mencium bau yang membuat nafas sesak dan terasa kering di tenggorokan. Ini saudara saya yang dirawat di ruang sakit Petro," kata Alfino (43), warga Gang I, RT VI/TW II, Desa Roomo, Kecamatan Manyar di depan Instalasi Gawat Darurat (IGD), RSPG.
Beberapa warga masih dievakuasi menggunakan ambulans RSPG.
"Hanya revamping. Ibarat motor mogok, kemudian distarter lagi. Hanya seperti itu. Hanya asam sulfat," kata Wahyudi Sekretaris Perusahaan PT Petrokimia Gresik.
Namun, Wahyudi masih belum bisa memastikan penyebab munculnya bau tidak sedap tersebut.
"Ada empat orang masih saya minta ngecek di lokasi. Nanti update-lagi," katanya.
Menindaklanjuti peristiwa tersebut, Desa Roomo kemudian berkumpul di balai Desa untuk mencari asal bau tidak sedap yang membuat warga sesak napas, Sabtu (25/6/2016).
"Kami sangat prihatin atas kejadian ini. Ini merupakan musibah bagi warga, sebab kami berada di kawasan pabrik kimia," kata Rusdianto, Kades Roomo, Kecamatan Manyar, saat sambutan.
Terpisah, Wahyudi Sekretaris Perusahaan PT Petrokimia Gresik mengatakan sampai saat ini pihaknya masih mencari penyebab asal bau SO2.
"Sekarang tim dari Petro, PJA, dan Smelting ada di Balai Desa Roomo untuk mencari penyebab kebocoran gas SO2," kata
Wahyudi, saat menunggu warga di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Petrokimia Gresik.
Dia menambahkan, upaya PG yaitu melakukan penyelamatan kepada masyarakat yang sesak napas.
"Di Rumah Sakit Petrokimia ada 37 orang dan yang di klinik Petrokimia ada 5. Sekarang ini beberapa warga sudah banyak yang pulang," katanya.
Sedang Manajer Humas PT PG Yusuf Wibisono mengakui bahwa pabrik Petrokimia Gresik tiba-tiba mati pada pukul 13.00 WIB.
"Kemudian start kembali pukul 16.00 WIB. Saya ditelepon Pak Kades dan langsung ke rumah sakit," kata Yusuf.(SURYA/Sugiyono)