News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tiga Sapi Terserang Antraks, RPH Manado Perketat Pengawasan

Editor: Wahid Nurdin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Warga binaan Rutan Pondok Bambu Jakarta Timur menyaksikan pemotongan sapi kurban, Jumat (25/9/2015). Peradi menyerahkan sapi kurban kepada Rutan Pondok Bambu yang dagingnya akan diserahkan kepada warga binaan dan warga sekitar Rutan Pondok Bambu. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Rumah Potong Hewan (RPH) di Kota Manado, waspada menerima pasokan hewan ternak sapi dari daerah perbatasan Provinsi Sulawesi Utara.

Hal tersebut bukan tidak berasalan, karena informasi yang beredar sapi asal Kota Gorontalo diduga terserang virus antraks.

Oleh sebab itu pemerintah kota lewat RPH memilih suplai daging dari daerah terdekat, seperti Kabupaten Minahasa Raya, dan Bolaang Mongondow (Bolmong) Raya.

Virus tersebut diduga telah menjangkiti tiga ekor sapi asal Bolmong yang saat ini sudah masuk ke RPH Manado, dan siap disembelih.

"Kita tahan belum disembelih, perlu diperiksa kesehatan sapinya," ungkap Djone Pamaling Kepala Tata Usaha RPH Kelurahan Bailang, Jumat (24/6/2016).

Menurut dia ini bentuk langkah pemerintah untuk mengantisipasi virus tersebut masuk ke daerah lain, khususnya Kota Manado.

"Di Kota Gorontalo virus ini lagi ramai diperbincangkan, jadi sampai saat ini kami hanya menerima hewan sapi dari seluruh daerah Minahasa yang ada di Sulawesi Utara,"katanya.

Tambahnya pemeriksaan ketat akan terus dilakukan, seperti memeriksa kesehatan hewan sebelum masuk ke RPH. Hal tersebut untuk memastikan bahwa Hewan sehat dan dagingnya layak di konsumsi manusia.

"Akan lebih baik mencegah dari pada mengobati,"kata Djone.

Dirinya pun berharap agar pemerintah lebih selektif untuk menerima hewan tersebut. Apalagi virus ini dikenal berbahaya dan dapat menyerang kapan saja.

"Perlu adanya kerja sama dengan pemerintah provinsi, supaya tak ada sapi sakit masuk ke kota kita ini," katanya.

Mendengar informasi tersebut, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Kota Manado, Philips Sondakh mengatakan akan lebih selektif dalam upaya pemenuhan kebutuhan daging menjelang hari besar keagamaan.

Khususnya ternak dari daerah perbatasan dengan Kota Gorontalo.

"Sampai saat ini kita belum temukan daging sapi yang terinfeksi antraks, tapi jadi tanda peringatan bagi kami. Yang jelas kami akan berkoordinasi dengan Dispertanak Provinsi,"kata Philips.

Sementara itu ada 56 ekor sapi siap potong yang dinyatakan sehat setelah melalui proses pemeriksaan laboratorium. Kemudian akan disembelih mendekati hari H. (Tribun Manado/Felix Tendeken)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini