News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lebaran 2016

Pemerintah Diminta Waspadai Kenaikan Harga Sembako

Penulis: Jefri Susetio
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga yang telah menerima kupon berbelanja sembako pada Operasi Pasar yang diadakan di Perumahan Sadang Luhur, Kelurahan Sekeloa, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Kamis (2/6/2016). Pasar murah yang diselenggarakan Perum Bulog Divre Jabar ini untuk meminimalisir lonjakan harga sembako yang kerap terjadi menjelang Ramadan. Mobil OP ini menjual gula pasir Rp 12.000 per kg, beras Rp 7.900 per kg, bawang merah 13.000 per kg, minyak goreng Rp 11.500 per kg, daging sapi Rp 85.000 per kg, bawang putih Rp 29.000 per kg, dengan pembelian maksimal 2 kg. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Pengamat ekonomi Gunawan Benjamin mengatakan, jelang Lebaran konsumsi masyarakat akan kebutuhan pokok mulai tinggi. Apalagi beberapa komponen bahan kebutuhan juga dibutuhkan untuk membuat kue Lebaran.

"Selain itu, ada tambahan pola konsumsi masyarakat dari yang biasanya mengkonsumsi kebutuhan makan sehari-hari menjadi (ditambah) konsumsi untuk membuat hidangan tambahan selama menjelang lebaran," ujarnya kepada Tribun Medan (Tribunnews.com Network), Kamis (29/6/2016).

Dia menambahkan, perlu diwaspadai bahwa ada potensi kenaikan harga pangan. Faktanya sejumlah harga kebutuhan pangan yang sebelumnya sempat stabil meskipun hanya sesaat, saat ini mulai merangkak naik kembali.

"Jadi tetap saja kewaspadaan yang paling penting. Pemerintah harus mewaspadai potensi kenaikan harga pangan. Setidaknya hingga H-3 sebelum lebaran," katanya.

Ia mengatakan, fakta di lapangan yang menunjukkan bahwa harga-harga kebutuhan masyarakat bergerak dalam rentang harga yang lebar.

"Pergerakan harga makanan yang naik menunjukkan bahwa kontrol pemerintah untuk mengendalikan harga di pasar tidak begitu baik. Jangan dibiarkan harga-harga di masyarakat bergerak sangat liar," ujarnya.

Perbedaan harga yang terlalu jauh serta bergerak tanpa arah tersebut menunjukkan ada yang salah dengan persepsi masyarakat serta pola pengendalian harga.

"Di satu sisi ada intervensi harga yang dilakukan pemerintah sehingga harga bergerak stabil. Meskipun intervensi harga ini tidak mewakili dan mampu memenuhi semua kebutuhan masyarakat," katanya.

Disisi lain, di tempat yang lain harga justru bergerak liar tanpa cukup terkendali. Pemerintah dinas apapun itu harus total meredam gejolak harga yang terjadi belakangan ini. Lakukan koordinasi untuk melakukan intervensi.

"Sebaiknya intervensi yang dilakukan terukur dengan mempertimbangkan harga, lokasi dan kuantitas barang serta terkoordinasi antar masing-masing instansi," ujarnya.

Menurutnya, masalah pangan seperti ini adalah masalah yang mendasar. Kabar yang kurang mengenakkan justru pemerintah juga melakukan razia barang-barang elektronik khususnya handphone.

"Saya melihatnya begini, ada masalah pangan yang butuh keseriusan pemerintah untuk diatasi segera. Masalah ini belum kelar. Sebaiknya energi yang terbuang banyak dilakukan untuk menstabilkan harga pangan ini," ungkapnya.
(tio/tribun-medan.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini