Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Dinas Kesehatan Jawa Barat meminta masyarakat untuk tidak gelisah dan khawatir dengan terungkapnya vaksin palsu.
Dinkes Jabar menjamin imunisasi yang dilakukan pemerintah menggunakan vaksin resmi.
"Imunisasi tidak bisa berhenti hanya karena berita vaksin palsu. Imunisasi harus tetap diberikan dan dilanjutkan bahkan diperkokoh. Karena itu salah satu pencegahan penyakit agar tidak menjadi penyakit yang lebih parah lagi," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, Alma Lucyati, di kantornya, Kamis (30/6/2016).
Alma pun mengatakan, masyarakat bisa meminta imunisasi ulang jika merasa ragu. Hal itu sesuai dengan pernyataan Menteri Kesehatan yang akan melakukan vaksinasi ulang.
Menurutnya, hal itu merupakan niat baik pemerintah untuk memberikan kekebalan tubuh pada masyarakat.
"Imunisasi itu perlu karena kita tinggal di tempat yang tidak sehat. Kenapa tidak sehat, karena jumlah penduduk kita terlalu banyak. Apalagi Jabar jumlah penduduknya 46 juta. Di Jabar satu km2 dihuni 1.498 jiwa. Padahal standarnya satu km2 itu maksimal dihuni 1.000 jiwa," kata Alma.
Alma mengaku, pihaknya kini sedang mempersiapkan vaksinasi ulang untuk masyarakat yang ragu. Ia pun memastikan vaksin yang digunakan untuk imunisasi itu tidak palsu dan resmi.
"Alur vaksin milik kami itu ada standar operasinya. Mulai dari bagaimana vaksin itu keluar dari gudangnya, masuk ke gudang provinsi, sampai dikirim ke posyandu. Semuanya ketat dan diawasi," ujar Alma. (cis)