TRIBUNNEWS.COM, BREBES - Rekayasa lalu lintas yang diterapkan Kepolisian Resor (Polres) Brebes yang mengarahkan kendaraan pemudik selepas pintu keluar Tol Brebes Timur ke kiri dan berputar di pasar induk, dinilai salah kaprah dan merugikan pemudik.
Pasalnya, karena rekayasa lalu lintas itulah, kendaraan menumpuk di Jalan Tol Pejagan-Pemalang ruas Pejagan Brebes Timur.
Sutrisno, pemudik yang berdomisili di Cibubur Residence, Cibubur, mengungkapkan kekesalannya kepada Tim Merapah Trans Jawa Kompas.com.
Menurut dia, rekayasa lalu lintas yang ditempuh Polres Brebes tidak beralasan dan mengada-ngada.
Sudah tujuh jam dia beserta istri, Rina Febriani dan dua putrinya, harus menghabiskan waktunya di ruas jalan tol sepanjang 20 kilometer tersebut.
Mereka berangkat dari rumah pukul 11.30 WIB. Tiba di Pejagan pukul 17.00 WIB, namun sampai jarum jam menunjuk angka 00.20 WIB, mereka masih berada di Km 266 ruas Pejagan-Brebes Timur.
"Ini absurd, tujuh jam tak bergerak di Tol Brebes Timur," ujar Tris, panggilan akrabnya.
Itu artinya, Tris dan keluarga terpaksa harus bersabar lebih lama, dan butuh melewati 6 kilometer lagi untuk keluar dari Tol Brebes Timur.
"Sepertinya ada yang salah dengan rekayasa lalu lintas ini. Saya sampai ditelpon pihak hotel dua kali. Mereka menanyakan kapan kami sampai di hotelnya untuk transit," kisah Tris.
Penulis : Hilda B Alexander