News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gadis 17 Tahun Tewas Bersimbah Darah di Kamar Mandi Kos

Editor: Wahid Nurdin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi mayat dibawa ke kamar jenazah RSUD Dr Soetomo Surabaya.

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - L (17) ditemukan tewas di kamar kos temannya di Pondok Arun, Lingkar Poltek Pintu Nol, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, Kamis (7/7/2016).

Korban yang diketahui berprofesi sebagai penjaga toko ini ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kamar mandi di kamar nomor 14, yang dikontrak oleh rekannya bernama Kiki.

Jenazah korban pertama kali dilihat oleh tetangga kamarnya, Adi Mulyadi (23), yang menghuni kamar nomor 8.

Menurut keterangan Adi, sebelum menemukan korban, dirinya sempat mendengar suara teriakan perempuan dan suara musik yang keras dari kamar 14. Tidak lama kemudian, suara musik dan teriakan tiba-tiba hilang.

"Setelah suara teriakan itu, saya melihat air selokan berwarna merah darah. Awalnya saya kira itu darah ayam dari orang yang habis potong ayam di hari kedua Lebaran. Tapi saya curiga, melihat arah saluran air berdarah mengalir dari kamar 14," kata Adi.

Ketika bapak pemilik kos datang, Adi langsung memberitahukan. Mereka lalu mendatangi kamar 14.

"Pintu kamar tidak tertutup rapat. Saat masuk, kami melihat banyak darah di lantai dan barang-barang berhamburan. Saat masuk, kami sudah melihat seorang perempuan tergeletak di kamar mandi dan penuh darah. Di situlah kami langsung melapor ke Polsekta Tamalanrea," jelasnya.

Sementara itu, Kasubag Humas Polrestabes Makassar, Komisaris Polisi Burhanuddin membenarkan kejadian pembunuhan itu. Setelah menerima laporan, pihaknya langsung ke lokasi kejadian melakukan penyelidikan.

"Pelaku maupun motif belum diketahui dan kasusnya masih dalam proses penyelidikan. Tim identifikasi dan dokter Polisi memeriksa jenazah korban dan melakukan olah TKP. Kita sementara memeriksa saksi-saksi, sedangkan jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan visum," tutur Burhanuddin. (Kompas.com/Hendra Ciptoa)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini